Temui Uskup Agung, Moeldoko Sampaikan Kebijakan Natal

Moeldoko sampaikan kebijakan PPKM selama natal dan tahun baru

Dok KSP
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko, sampaikan kebijakan PPKM selama natal dan tahun baru ke umat Kristiani
Rep: Fauziah Mursid Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Staf Kepresidenan (KS) Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo, di Katedral Jakarta, Senin (6/12). Kedatangan mantan Panglima TNI itu, untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan tahun baru 2021, sekaligus meminta saran dan masukan dari para tokoh agama di KAJ. 

Baca Juga


“Pemerintah selalu terbuka terhadap masukan dan pandangan dari para tokoh agama dalam menyusun kebijakan yang mempengaruhi banyak pihak,” kata Moeldoko dalam siaran pers KSP, Senin (6/12). 

Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Nataru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan natal umat Kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan. Pertimbangan utamanya yakni dengan melihat kondisi terkini kasus Covid-19 dan adanya ancaman varian baru Omicron. 

"Kami berharap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan sesuai dengan harapan semua pihak, terutama bagi umat Kristiani," ujarnya. 

Moeldoko juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yang selama ini sudah berperan aktif dalam penanganan Covid-19. 

"Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih, para tokoh agama di sini (KAJ) sudah terlibat aktif dalam penanganan Covid-19," katanya. 

Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak. 

“Kami jemaat gereja katolik pasti akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah,” ucapnya. 

Sementara terkait persiapan menghadapi pelaksanaan peribadatan natal, pihak gereja juga akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakukan jarak untuk jemaat di dalam gereja. 

"Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi pak," kata SJ Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A Hani Rudi Hartoko saat menemani Moeldoko melihat kesiapan prokes di Gereja Katedral.   

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler