Liga Champions: Xavi Sebut Kalahkan Muenchen Bukan Sebuah Keajaiban Bagi Barcelona 

Terakhir kali Barcelona gagal melaju ke babak 16 besar UCl, pada musim 2000/01.

DOK REPUBLIKA
Duel Bayern Muenchen vs Barcelona, adu taktik Xavi Hernandez dan Julian Nagelsmann.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Barcelona akan menjalani laga pamungkas di Grup E Liga Champions. Barca bertemu tuan rumah Bayern Muenchen di Allianz Arena, Kamis (9/12) dini hari WIB. 

Baca Juga


Sebuah partai hidup mati bagi Blaugrana. Mereka harus menang agar bisa melaju ke babak selanjutnya. Tentu bukan perkara mudah menaklukkan Die Roten di Jerman.

Namun pelatih Raksasa Katalunya, Xavi Hernandez menunjukkan ketenangan. Ia menegaskan, kubunya memegang kendali atas diri mereka sendiri. Jelas, ia menghormati penguasa Bundesliga itu.

Tapi masih ada 90 menit untuk diperjuangkan. Xavi merasa anak asuhnya bisa mengalahkan tim mana pun dalam sebuah pertandingan tunggal. Mereka hanya perlu memberikan segalanya di lapangan.

"Saya tidak melihatnya sebagai sebuah keajaiban," kata entrenador 41 tahun ini, dikutip dari Marca, Rabu (8/12).

Xavi ditunjuk untuk mengembalikan Barcelona ke jalur semestinya. Ia menyadari proyek tersebut tidak mungkin berhasil dalam semalam. Ada proses yang harus dilewati.

Saat ini, mereka perlu keluar dari lubang jarum. Blaugrana berada di posisi kedua klasemen sementara Grup E. Dengan mengantongi tujuh poin, wakil Spanyol itu unggul dua angka atas Benfica.

Hanya Bayern Muenchen yang sudah dipastikan lolos ke putaran berikutnya. Satu tiket tersisa diperebutkan Barcelona dan Benfica. Di saat Barca melakoni laga sulit di Allianz Arena, the Eagles menjamu Dynamo Kiev di Lisbon.

"Jika kami tidak menang, kami bergantung pada hasil pertandingan itu," ujar Xavi.

Memphis Depay dan rekan-rekan masih bisa lolos meski gagal mengatasi FC Hollywood. Dengan catatan, Dynamo Kiev minimal menahan imbang Benfica di Estadio da Luz.

Terakhir kali Barcelona  gagal melaju ke babak 16 besar UCl, pada musim 2000/01. Sudah lebih dari dua dekade lalu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler