5 Tahap Infeksi Omicron, Waspadai Jika Mengalaminya

Tahap pertama ialah kontak dengan orang terinfeksi, apa berikutnya?

ANTARA/ADWIT B PRAMONO
Tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Tak semua orang akan merasakan gejala selama tubuhnya berjuang melawan infeksi SARS-CoV-2 varian omicron.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah mengonfirmasi 162 kasus omicron dengan enam di antaranya merupakan transmisi lokal. Dikutip dari laman The Sun, Selasa (4/1/2022), berikut lima tahap infeksi SARS-CoV-2 varian omicron yang perlu diwaspadai:

Tahap pertama: kontak dengan orang terinfeksi.

Kebanyakan orang tak tahu pasti kapan mereka tertular virus corona tipe baru yang menyebabkan Covid-19. Apalagi, virusnya bisa masuk hanya dengan menghirup udara yang terkontaminasi.

Baca Juga



Orang lebih besar risikonya untuk tertular Covid-19 saat terlalu lama berada di dalam ruang tanpa ventilasi yang baik. Banyak orang beranggapan bahwa interaksi yang mereka lakukan dengan orang lain aman karena orang lain tersebut tak tampak sakit.

Padahal, ada cukup banyak kasus Covid-19 yang tidak bergejala. Penting untuk tetap menerapkan jaga jarak fisik dengan lawan bicara, meski mereka tampak sehat.

Untuk mencegah penularan Covid-19, pertemuan dengan orang yang tidak tinggal serumah akan lebih baik dilakukan di ruang terbuka. Kunci dasar dalam melindungi diri dari ancaman Covid-19 adalah vaksinasi Covid-19 lengkap dan juga booster bila perlu.

Langkah lain yang harus dilakukan adalah menggunakan masker yang baik dengan benar, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan serta tempat-tempat berisiko.

Tahap kedua: berlangsung sekitar dua atau tiga hari. Saat ini, gejala kemungkinan belum muncul.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Omicron diyakini lebih cepat memunculkan gejala daripada varian alpha maupun delta. Itu artinya, Anda kemungkinan akan merasakan gejala lebih awal, sekitar dua hari.

Meski begitu, tak semua orang akan merasakan gejala selama tubuhnya berjuang melawan infeksi virus. Kebanyakan orang tidak merasakan sakit sama sekali dalam beberapa hari pertama sehingga tak sadar bahwa virus sedang berada dalam masa inkubasi.

Tahap tiga: ini bermula ketika gejala awal mulai muncul. Orang yang terinfeksi varian omicron banyak yang merasakan sakit pinggang, berkeringat pada malam hari, dan rasa gatal di tenggorokan.

Ada juga yang mengalami sakit kepala, nyeri badan, meler, bersin, mual, dan kehilangan nafsu makan. Tentunya, tiap orang akan merasakan gejala yang berbeda.

Tahap empat: ketika menjalani tes setelah mengalami gejala-gejala tersebut, kemungkinan besar hasilnya akan positif. Inggris merekomendasikan warganya untuk melakukan rapid lateral flows terlebih dahulu dan melanjutkan dengan tes PCR kalau hasilnya positif.

Meski begitu, ada kalanya tes lateral flows dapat luput mengenali infeksi. Oleh karenanya, orang yang bergejala direkomendasikan untuk menjalani tes PCR untuk memastikan.

Tahap lima: jalani isolasi begitu terkonfirmasi positif Covid-19 atau ketika mulai mengembangkan gejala Covid-19. Orang yang positif Covid-19 perlu mengisolasi diri selama tujuh hari.

Kelima tahapan ini tidaklah baku. Orang bisa saja melewatkan beberapa tahap dan terbukti positif Covid-19 saat dites.

Secara umum, orang akan merasakan seperti terkena pilek yang berat ketika terinfeksi SARS-CoV-2 varian omicron. Kondisinya akan membaik setelah hari ketujuh isolasi.

Meski begitu, orang bisa saja masih akan merasa lemah selama sepekan setelahnya. Berdasarkan laporan, kasus infeksi omicron lebih ringan gejalanya daripada jenis lainnya.

 

Laporan resmi pertama Inggris mengungkapkan bahwa risiko rawat inap terkait omicron adalah 50 hingga 70 persen lebih rendah dibandingkan dengan delta. Suntikan dosis penguat vaksin Covid-19 melindungi dari omicron dan menawarkan kesempatan terbaik untuk melewati pandemi, menurut pejabat kesehatan.

"Saat ini, jika Anda melihat orang-orang yang dirawat di rumah sakit, mereka masuk dengan kondisi yang tidak terlalu parah dari sebelumnya," ujar Menteri Vaksin dan Kesehatan Masyarakat Maggie Throup. kepada Sky News, Selasa.

Seorang ahli epidemiologi di Imperial College London, Neil Ferguson, mengatakan bahwa infeksi di London pada usia di bawah 50 tahun mungkin telah meningkat. Akan tetapi, lonjakan yang sangat tajam pada kelompok usia tersebut belum sempat menyebar ke kelompok usia yang lebih tua, yang lebih rentan terhadap Covid-19.

Menurut Ferguson, Inggris mungkin melihat pola yang berbeda dalam rawat inap. Rawat inap umumnya masih akan meningkat di seluruh negeri selama beberapa pekan.

"Vaksinasi bisa menahan penyakit parah, ditambah dengan fakta bahwa omicron hampir pasti secara substansial kurang parah, tetapi masih memberi tekanan pada sistem kesehatan," kata Ferguson kepada Radio BBC.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler