Valerie Bertinelli Kenang Kata-Kata Terakhir Eddie Van Halen
Valerie Bertinelli menikah dengan Eddie Van Halen selama 20 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Valerie Bertinelli menceritakan momen terakhir yang dilewatkan bersama mantan suaminya, Eddie Van Halen. Kisah tersebut tertuang dalam memoar terbarunya berjudul Enough Already: Learning to Love the Way I Am Today.
Bertinelli menikah dengan Van Halen selama 20 tahun hingga mereka bercerai pada tahun 2007. Bertinelli dan putranya dari Eddie, Wolfgang, ikut menemani mendiang di rumah sakit selama minggu-minggu terakhir hidup gitaris legendaris tersebut. Mereka bergabung bersama istri kedua Eddie, Janie Liszewski, dan anaknya Alex Van Halen.
Eddie meninggal dunia akibat kanker tenggorokan pada 6 Oktober 2020. Ia berpulang dalam usia 65 tahun.
"I love you adalah kata-kata terakhir yang Ed katakan kepada Wolfie dan saya. Dan itu juga adalah kata-kata terakhir yang kami sampaikan kepadanya sebelum dia berhenti bernapas," tulis Bernitelli dalam memoarnya, seperti dilansir NME, Jumat (7/1/2022).
Di bab lain memoarnya, Bernitelli juga menuliskan kisah ketika mereka masih menikah. Rupanya, di awal hubungan mereka, Bernitelli merasa tidak menemukan kecocokan dengan Eddie.
"Dia adalah bintang rock yang lekat dengan citra berandalan. Tetapi Ed tidak seperti yang dipikirkan orang lain," kata dia.
Bernitelli kemudian mencoba lebih terbuka terkait perasaannya kepada Eddie. Ia mengatakan bahwa dia dan Eddie saling memiliki perasaan yang sulit diterjemahkan.
"Ed dan saya mengerti itu. Sulit untuk menjelaskan seberapa besar rasa cinta saya kepadanya. Yang pasti, dengan rasa itu kami memiliki putra yang baik," kata Bertinelli.
Berbicara tentang masalah kecanduan Eddie, Bertinelli menulis bahwa dirinya membenci narkoba dan alkohol. Namun, dia tidak pernah membenci Eddie.
Oktober 2021, Wolfgang Van Halen mememberikan tribute kepada ayahnya untuk mengenang satu tahun kematiannya. Wolfgang mengatakan, dia mencoba yang terbaik setelah kepergian sang ayah, meski itu sangat sulit.
"Kamu berjuang begitu keras, begitu lama, tetapi kamu masih dibawa pergi. Ini sangat tidak adil," kata Wolfgang kala itu.