RSUD Sampang Rawat Pasien Hamil Terpapar Covid-19 Jenis Omicron
Pasien terindikasi omicron ini berasal dari Surabaya.
REPUBLIKA.CO.ID,SAMPANG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn Sampang, Jawa Timur tengah merawat pasien hamil positif COVID-19 yang diduga terpapar varian jenis baru, omicron.
"Yang bersangkutan perempuan, sedang hamil dan saat ini sedang menjalani isolasi di ruang khusus," kata Direktur RSUD dr Mohammad Zyn, Agus Akhmadi di Sampang, Kamis (20/1/2022).
Pasien ini diduga terpapar COVID-19 jenis omicron berdasarkan ciri-ciri atau gejala yang dialami pasien tersebut. Menurut Akhmadi, ciri-ciri gejala varian Omicron diketahui sedikit berbeda dari varian sebelumnya.
Ia menyebut gejala omicron sangat mirip dengan gejala pilek atau flu. Ciri-ciri gejala varian Omicron antara lain sakit kepala, nyeri tubuh, tenggorokan gatal. Batuk kering dan tenggorokan gatal (89 persen), letih (65 persen), hidung tersumbat (59 persen), demam (38 persen), mual (22 persen), napas pendek atau kesulitan bernapas (16 persen) dan diare (11 persen).
"Gejalanya lebih ringan dibanding COVID-19 varian delta," katanya, menjelaskan. Hanya saja, upaya pencegahan penularan COVID-19 jenis omicran ini sama dengan pencegahan pada varian delta, yakni menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, selalu memakai masker dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Menurut Akhmadi, pasien terindikasi omicron ini berasal dari Surabaya.
Ia diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat antigen saat hendak memeriksakan kandungannya di salah satu layanan kesehatan. "Karena hasil tes antigen menyatakan positif, pasien sempat ditolak di tempat pelayanan kesehatan," katanya.
Pihak keluarga pasien membawa pulang yang bersangkutan ke Sampang dan dirujuk ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Pemkab Sampang dr Abdullah Najich, pasien positif COVID-19 jenis omicron itu merupakan yang pertama kali terjadi di Sampang sejak omicron dinyatakan telah masuk ke Indonesia. "Kami berharap ini kasus yang pertama sekaligus yang terakhir di Sampang ini," ujar Najich.