Pasokan Minyak Goreng di Banten Diklaim Aman
Minyak goreng subsidi telah disalurkan ke toko ritel modern di 450 titik di Banten.
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi Banten memastikan pasokan minyak goreng subsidi aman hingga enam bulan ke depan. Namun, hingga saat ini ihwal skema distribusi ke pasar-pasar tradisional masih digodok.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso menjelaskan, pada tahap awal, minyak goreng subsidi telah disalurkan ke toko ritel modern yang tersebar di 450 titik di Provinsi Banten. Mekanisme pendistribusiannya baru melalui distribution center (DS) yang kemudian disebar ke toko ritel modern.
"Proses droping di DC bisa terawasi dengan mudah, baik untuk harga maupun penyalurannya. Selain itu, proses pendistribusiannya juga jelas," kata Babar dalam keterangannya, Jumat (28/1).
Sementara itu, Babar menuturkan, mekanisme tersebut berbeda dengan proses pendistribusian di pasar tradisional yang kadangkala tidak bisa satu harga antara satu pedagang dengan pedagang lainnya. Selain itu, proses pengawasannya juga berbeda dengan yang dilakukan kepada DC lewat toko ritel modern.
"Saat ini pemerintah sedang menggodok supaya pendistribusian minyak goreng itu juga bisa ke pasar-pasar tradisional, agar sebarannya bisa lebih luas lagi," kata dia.
Babar memastikan pihaknya memberikan atensi terhadap masalah minyak goreng subsidi di wilayah Banten dengan terus melakukan pengecekan dan pengawasan. Dia mengatakan telah melakukan pengecekan di sejumlah DC yang ada di Banten terkait kondisi stok minyak goreng di gudang masing-masing.
Hasilnya, sampai saat ini dia menyebut masih tersedia dengan aman. Hanya saja, proses pendistribusian ke toko ritelnya masih dibatasi jumlah kuota per harinya untuk menghindari adanya oknum yang melakukan penimbunan.
Di samping itu juga, masyarakat yang biasa beli di pasar pindah ke toko ritel karena harganya lebih murah, sehingga stok cepat kosong. Satu DC diketahui dalam sekali pengiriman ke toko ritel di bawahnya mencapai 10 ribu liter minyak goreng.
Proses pengirimannya biasanya dilakukan tiga hari sekali bersamaan dengan penyaluran kebutuhan barang-barang lainnya. "Ini juga jadi bahan evaluasi kami, karena pihak DC tidak setiap hari melakukan pendistribusian minyak goreng ke toko ritel, sehingga masih dimungkinkan terjadinya kekosongan stok minyak goreng. Ke depan nanti kami upayakan pihak DC bisa memperbanyak stoknya," tuturnya.