Klaster Sekolah Sleman, PTM Direncanakan 50 Persen
Kasus penularan terjadi di sekolah yang memang memiliki sistem boarding.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman terus merangkak naik. Pada akhir Januari, selain dari orang-orang yang melakukan perjalanan dari luar kota, tambahan-tambahan kasus datang dari klaster penularan dari sekolah-sekolah.
Sebanyak 43 orang dari SMP/SMA Al Azhar Sleman positif Covid-19. Terdapat 37 siswa dan enam guru yang dilakukan evakuasi menggunakan ambulans BPBD Sleman ke isolasi terpusat (isoter) di Asrama Haji Yogyakarta pada Senin (31/1) malam.
Kasus penularan terjadi di sekolah yang memang memiliki sistem boarding. Bermula dari siswa-siswa kelas boarding, menyebar ke siswa-sisa SMA di satu kompleks sekolah. Setelah diisolasi di sekolah, mereka akhirnya dipindah ke isoter.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan, saat ini fasilias isoter yang ada di Asrama Haji banyak pula dihuni pasien-pasien perjalanan luar kota. Ia berharap, tidak ada lagi penularan dari mereka yang sudah dilakukan isolasi.
"Laporan update pasien isoter per 1 Februari 2022, jumlah 71 orang terdiri dari Asrama Haji Yogyakarta 68 pasien dan Rusunawa Gemawang tiga pasien," kata Makwan, Selasa (1/2).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi turut menyampaikan, Dinas Pendidikan berencana menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berkapasitas 50 persen. Sebelumnya, PTM sudah dilaksanakan 100 persen.
Ia menerangkan, kebijakan itu diambil sebagai tindak lanjut atas situasi dan kondisi penularan Covid-19 yang semakin tinggi di Sleman. Kebijakan PTM 50 persen dengan maksimal enam jam satu hari mulai disosialisasikan hari ini. "Se-DIY sepakat PTM 50 persen mulai besok pagi," ujar Shavitri.
Sebelumnya, Kabupaten Sleman sendiri sudah mulai melaksanakan PTM 100 persen sejak 17 Januari 2021. Sebelum diterapkan, sudah dilakukan swab PCR secara sampling di SD dan SMP, namun hanya yang kalurahannya masuuk ke zona merah.
Kebijakan ini diambil setelah melihat kasus yang lenadai dan untuk menyesuaikan beban kurikulum agar siswa-siswa tidak banyak tertinggal materi. Serta, mengejar materi-materi yang masih kurang maksimal diberikan melalui pembelajaran daring.