Ibuprofen Jangan Diminum Bersamaan dengan Obat yang Satu Ini
Ibuprofen dan aspirin termasuk obat antiinflamasi non streoid.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat antiinflamasi non steroid (NSAID) pada dasarnya merupakan obat yang aman digunakan. Akan tetapi, kombinasi NSAID dengan obat antidepresan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) dapat memicu peningkatan risiko terjadinya perdarahan internal.
NSAID seperti aspirin dan ibuprofen telah digunakan secara luas untuk mengatasi beragam keluhan, seperti arthritis kronis, sakit kepala, dan demam. Setiap hari, diperkirakan ada sekitar 30 juta orang di dunia yang menggunakan NSAID, baik yang dibeli bebas maupun dengan resep dokter.
Secara umum, NSAID aman untuk digunakan dalam dosis kecil dan dalam waktu singkat. Akan tetapi, risiko penggunaan NSAID dalam jangka panjang masih menjadi pembicaraan hangat.
Sebuah ulasan terbaru misalnya, menyoroti dampak tak menyenangkan dari penggunaan NSAID yang dikombinasikan dengan obat antidepresan SSRI. Menurut ulasan tersebut, kombinasi NSAID dengan antidepresan SSRI dapat meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal atau saluran cerna. Temuan dalam ulasan ini didasarkan pada 10 studi yang melibatkan 6.000 partisipan.
"Saat memberikan SSRI pada pasien yang sudah menggunakan NSAID, kemungkinan mengalami perdarahan saluran cerna atas meningkat hingga 75 persen," ungkap dr Syed Alam dari Creighton University School of Medicine di Amerika Serikat, seperti dilansir Express, Senin (7/2/2022).
Berdasarkan hal ini, dr Alam menilai para dokter dan pasien perlu membicarakan risiko perdarahan bila mereka perlu menggunakan SSRI dan NSAID. Bila memungkinkan, dr Alam menganjurkan agar pengunaan NSAID diturunkan atau disetop terlebih dahulu sebelum SSRI digunakan.
"Tujuannya untuk mengecilkan risiko perdarahan saluran cerna atas," kata dr Alam.
Gejala perdarahan saluran cerna atas bisa terlihat dalam berbagai cara. Namun, secara umum, gejala perdarahan saluran cerna atas ini dapat dilihat dari perubahan pada tampilan feses atau kotoran.
Seseorang dengan perdarahan saluran cerna atas kerap mengeluarkan feses berwarna hitam dan seperti tar. Terkadang, darah segar juga bisa terlihat pada feses atau tisu yang digunakan untuk membersihkan bokong setelah buang air besar.
Peneliti menilai, peningkatan risiko perdarahan saluran cerna atas terjadi karena dampak dari interaksi obat NSAID dan SSRI. NSAID diketahui bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin yang melindungi saluran cerna. Di sisi lain, SSRI bekerja dengan cara menghambat produksi platelet di darah yang berperan penting untuk penggumpalan darah.
"Sebagian perdarahan mungkin bersifat mikroskopik dan tak terlihat, oleh karenanya, gejala anemia seperti kelelahan, sesak napas saat beraktivitas, atau perasaan seperti akan pingsan dapat menjadi sinyal kehilangan darah juga," kata dr Elena Ivanina dari Lenox Hill Hospital.
Dr Ivanina mengingatkan, SSRI bisa meningkatkan keasaman lambung. Kondisi ini dapat memicu terjadinya peptic ulcer atau tukak lambung dan peningkatan risiko perdarahan saluran cerna. Gejala lain dari perdarahan saluran cerna adalah kram perut, pucat, muntah yang tampak seperti ampas kopi, lemah, dan lelah.
Berkaitan dengan risiko ini, pasien diharapkan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk meminum beberapa obat secara bersamaan. Temuan terbaru ini sudah dipresentasikan dalam Annual Scientific Meeting & Postgraduate Course of the American College of Gastroenterology.