Canggih, Toko di Dubai Tawarkan Konsep Belanja Futuristik: Bisa Coba Lipstik tanpa Menyentuh

Pengalaman menikmati teknologi kini juga merambah ketika kita berbelanja.

network /Ani Nursalikah
.
Rep: Ani Nursalikah Red: Partner
Toko Store of the Future di Dubai. Foto: The National News/Pawan Singh

MAGENTA -- Akhir-akhir ini kita makin akrab dengan istilah teknologi masa depan. Metaverse, kripto, NFT, virtual meeting, virtual office, dan belanja daring tentu makin akrab di telinga kita dan menjadi bagian hidup kita.


Pengalaman menikmati teknologi kini juga merambah ketika kita berbelanja. Kebayang nggak sih bisa mencoba beberapa warna lipstik tanpa menyentuh produknya. Di sebuah toko di Mall of the Emirates di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), kamu juga bisa mencoba atau mempelajari sebuah baju hanya melalui layar.

Akhir Januari lalu, Majid Al Futtaim, dalam kemitraan dengan raksasa teknologi Cisco, meluncurkan Store of the Future. Toko ini bertujuan menghadirkan fitur e-commerce terbaik ke dalam ruang ritel fisik.

Bagaimana cara kerjanya? Store of the Future membawa sejumlah merek pakaian wanita, pakaian pria, kecantikan dan peralatan rumah tangga secara bergiliran. Namun, bukan produk-produknya yang unik. Serangkaian kamera, sensor, dan teknologi kecerdasan buatan di toko ini bekerja secara harmonis untuk menciptakan pengalaman berbelanja personal bagi pelanggan.

Untuk memulai, sensor digunakan untuk membuat fitur "Angkat dan Pelajari" yang mendeteksi ketika suatu produk telah diambil dari rak dan segera memuat gambar atau video produk di layar. Untuk menambah pengalaman pelanggan, "Cermin Ajaib" ditempatkan di sekitar toko. Pindai kode batang produk di cermin dan cermin akan menunjukkan harga, ukuran yang tersedia, warna lain (jika ada) dan, juga, seperti saat berbelanja online, menyarankan pasangan produk yang cocok atau barang serupa yang sesuai dengan produk atau merek.

Kode QR dapat dipindai untuk menambahkan produk ke keranjang belanja virtual. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk check out secara digital, meskipun membayar di konter juga merupakan pilihan.

Sementara itu, ruangan tersebut juga dilengkapi dengan Beauty Mirror sehingga pelanggan dapat melihat dengan jelas bagaimana riasan melengkapi mereka, termasuk eyeshadow dan lipstik. Para pelanggan dapat melihat bagaimana warna tertentu terlihat di wajah mereka.

Lantas, apa yang baru dari pengalaman berbelanja ini? Store of the Future menggunakan analitik layanan lokasi infrastruktur nirkabel dan kamera langit-langit berbasis cloud untuk memberikan wawasan dan analitik perilaku konsumen.

Teknologi tersebut dapat memantau sejumlah pengunjung, demografi, langkah kaki, peta panas, jarak fisik, dan bahkan suasana hati mereka yang memasuki toko. Analitik kemudian dapat digunakan untuk menawarkan pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi kepada pengunjung. Misalnya, layar tampilan digital di toko mengubah konten berdasarkan usia dan jenis kelamin pelanggan yang masuk.

Banyak dari fungsi-fungsi ini juga diarahkan untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan dalam menanggapi pandemi Covid-19. Misalnya, sensor juga dapat melacak kapasitas toko, jarak fisik, dan pemakaian masker.

“Kami telah belajar selama dua tahun terakhir bahwa setiap orang perlu merasa nyaman dan aman saat mengunjungi mal, itulah sebabnya salah satu alasan Store of the Future dirancang adalah memberikan pengalaman yang menyederhanakan belanja dan menawarkan kontak terbatas dibandingkan ke toko tradisional,” kata Direktur Pengelola Pusat Perbelanjaan UEA di Majid Al Futtaim Properties Fuad Sharaf, dilansir di The National News.

Fokus keseluruhannya adalah menghadirkan bagian terbaik dari dunia e-commerce, yakni keamanan dan efisiensi ke dunia fisik. “Beberapa individu tahu persis apa yang mereka inginkan, tetapi mereka ingin masuk dan melihat produk sebelum membelinya,” kata Wakil Presiden Cisco untuk Timur Tengah dan Afrika, Reem Asaad.

"Yang lain ingin benar-benar merasakannya dan mencobanya. Tren ritel harus memenuhi segalanya dan pengalaman di dalam toko harus seperti pengalaman di rumah."

Semua analitik bersifat anonim, tetapi pada tingkat yang lebih tinggi yang membantu pengunjung memiliki pengalaman yang dibuat khusus sambil membantu pengecer memahami perilaku pembelian. Toko Konsep itu adalah pengecer pertama yang mengambil alih Store of the Future.

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/48217/canggih-toko-di-dubai-tawarkan-konsep-belanja-futuristik-bisa-coba-lipstik-tanpa-menyentuh
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler