Trik Aman Santap Steak Bagi Penderita Kolesterol Tinggi Ala Chef Rizky Annisa

Steak kerap jadi 'musuh' bagi mereka yang menderita kolesterol tinggi.

pixabay
Daging steak. Penderita kolesterol tinggi masih bisa menyantap steak dengan aman.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Steak merupakan salah satu hidangan yang lezat dan digemari banyak orang, terutama pecinta daging. Hanya saja, hidangan ini kerap jadi musuh bagi mereka yang menderita kolesterol tinggi.

Meski begitu, ternyata ada lho cara aman menyantap steak bagi penderita kolesterol tinggi. Menurut chef de cuisine PA.SO.LA The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Rizky Annisa, menambahkan sayuran segar dalam hidangan steak bisa menjadi solusi.

"Itu balik lagi ke sayurannya. Kami selalu peduli dengan produk yang menyehatkan, jadi kita bisa kombinasikan steak sama sayuran, misalnya brokoli," kata Rizky dalam acara The Great Steak Escape 2022 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Rizky kemudian bercerita bahwa executive chef di PA.SO.LA The Ritz-Carlton juga mengidap kolesterol tinggi. Namun, menurut Rizky, sang executive chef itu kerap menambahkan sayuran mentah dalam steak-nya.

"Sayurannya tidak dimasak, mentah. Jadiin salad aja," jelas Rizky.

Baca Juga


Dalam keterangannya terdahulu, ahli gizi Julia Zumpano menganjurkan untuk memilih potongan daging yang paling tidak berlemak sebagai alternatif yang lebih sehat. Selain itu, jumlah daging merah yang dikonsumsi pun perlu dibatasi atau tidak berlebihan.

Di antara semua opsi potongan daging merah, potongan daging yang biasa diolah menjadi steak dianggap yang paling sehat. Terlebih, bila potongan steak yang digunakan adalah potongan tak berlemak, seperti flank, round, sirloin, tenderloin, dan ball tip.

Potongan-potongan ini tak hanya minim lemak, tetapi juga memiliki kalori yang lebih rendah. Yang kerap menjadi masalah dari sajian steak adalah kandungan lemak jenuhnya.

Oleh karena itu, konsumsi steak perlu dibatasi agar asupan lemak jenuh tidak berlebih. Konsumsi steak sebaiknya dibatasi kurang dari enam ons berat daging non olahan per pekan. Batasan ini dinilai aman dan tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.

Memilih sumber daging yang tepat juga dapat mengoptimalkan nilai gizi dalam sajian steak. Sebagai contoh, daging merah dari sapi yang mendapatkan pakan rumput memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya. Oleh karena itu, akan lebih baik memilih jenis daging seperti ini saat mengolah steak.

The Great Steak Escape 2022

Sementara itu, acara The Great Steak Escape 2022 berlangsung dari tanggal 1-31 Maret 2022. Acara yang digelar untuk kedua kalinya ini diharapkan mampu menjadi "pelarian" bagi meet lovers yang ingin menjelajahi kelezatan potongan daging sapi dan domba Australia yang berkualitas.

Business Development Manager Meat & Livestock Australia (MLA), Christian Haryanto mengatakan, acara ini menggandeng 24 executive chef dari restoran terbaik di Jakarta. Mereka akan menghidangkan beragam menu menarik yang dibuat dengan potongan daging sapi unik seperti chuxk, rump cap, dan blade (punuk).

"Kami ingin mengajak pecinta daging untuk mencoba berbagai potongan daging sapi Australia di luar potongan yang sudah populer, seperti sirloin dan terderloin, karena masih banyak potongan daging yang enak, tapi masih kurang populer," kata Haryanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler