Pemkot Surabaya Anggarkan Kelanjutan Pembangunan JLLB Rp50 Miliar
Pembangunan JLLB saat ini melanjutkan sisi sebelah utara.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan kelanjutan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berada di Jalan Raya Sememi, Kota Pahlawan, Jatim, pada tahun 2022 senilai Rp50 miliar.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Adi Gunita mengatakan pekerjaan lanjutan pembangunan JLLB di Jalan Raya Sememi saat ini dalam masa proses lelang. "Belum ada pemenang, nanti action, Insya Allah akhir April 2022 mendekati Lebaran, mungkin aktivitas setelah Lebaran bisa dimulai," katanya.
Menurut dia, pembangunan JLLB saat ini melanjutkan sisi sebelah utara yang akan melewati lintasan rel kereta api kurang lebih crossing-nya sekitar 55 meter dan dilanjutkan 300 meter dengan model sleppon pile."Jadi nanti di atasnya kami pakai gider, habis itu dicor pakai pushlap 300 meter panjangnya," ujarnya.
Sedangkan untuk yang sisi sebelah barat dan sisi sebelah timur, lanjut dia, kurang lebih ada sekitar 200 meteran. Saat ini, di dua sisi tersebut sedang penyelesaian beberapa tiang pancang.
"Insya Allah tiang pancang sebelah timur sudah selesai. Jadi ditotal untuk barat-timurnya hampir 500 meteran," kata Adi.
Terkait kendala utilitas, Adi mengatakan masalah yang paling krusial adalah pelintasan rel. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait jam sibuknya kereta api.
"Nanti posisi ada perlintasan harus berhenti, untuk ereksennya dilakukan setelah tidak adanya aktivitas kereta api. Jadi memang window time-nya memang terbatas," kata Adi.
Guna mengantisipasi adanya penambahan waktu pekerjaan atau adendum, Adi mengatakan, pihaknya berharap kalau bisa tidak ada adendum, karena durasi kontraknya selesai sampai akhir Desember 2022. "Kami memang fokus, kalau bisa sisi crossing rel itu kami lalui dulu. Terlepas nanti itu selesai, maka yang lain lebih mudah dilaksanakan. Insya Allah tidak ada kendala utilitas. Utilitas mungkin pada waktu nanti tiang pancang sudah diidentifikasi," katanya.
Diketahui, proyek pembangunan jalur lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar timur (JLLT) itu bertujuan untuk memecah kemacetan di pusat Kota Surabaya. Selain itu juga untuk memudahkan akses lalu lintas jalur dari Timur ke Barat. Dua proyek tersebut digagas oleh Pemkot Surabaya sebagai pengalihan jalan tol tengah kota yang dicanangkan Pemerintah Pusat pada tahun 2020.