Inggris Siapkan Insentif untuk Warga Penampung Pengungsi Ukraina
Inggris akan memberikan insentif sebesar 350 poundsterling atau setara Rp6,5 juta.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Pemerintah Inggris akan memberikan insentif sebesar 350 poundsterling atau setara Rp6,5 juta per bulan kepada warganya yang menampung pengungsi Ukraina di rumah mereka. Program tersebut diberi nama “Homes for Ukraine”.
Dengan program tersebut, Pemerintah Inggris akan membiarkan pengungsi Ukraina datang ke negara tersebut walaupun mereka tak memiliki keluarga di sana. Warga yang bersedia memberikan kamar atau properti cadangan untuk jangka waktu minimal enam bulan, akan memperoleh dana 350 poundsterling dari pemerintah.
"Inggris berdiri di belakang Ukraina di saat-saat tergelap mereka dan publik Inggris memahami perlunya menyelamatkan sebanyak mungkin orang secepat mungkin," kata Menteri Perumahan Inggris Michael Gove, Ahad (13/3/2022).
Dia mendorong seluruh warga Inggris untuk bergabung dalam upaya nasional dan menawarkan dukungan kepada para pengungsi Ukraina. “Bersama-sama kita dapat memberikan rumah yang aman bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” ucapnya.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan, sejauh ini setidaknya terdapat 2,5 juta warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 1 juta anak-anak.
“Jumlah pengungsi dari Ukraina tragisnya telah mencapai 2,5 juta hari ini. Kami juga memperkirakan bahwa sekitar dua juta orang mengungsi di dalam Ukraina. Jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang yang tidak masuk akal ini,” kata Grandi lewa akun Twitter pribadinya pada Jumat (11/3/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) membutuhkan dana sekitar 500 juta dolar AS untuk pekerjaan daruratnya di Ukraina dan negara-negara tetangganya. “Sejauh ini kami telah menerima lebih dari 300 juta dolar AS, di mana hampir 200 juta dolar AS di antaranya dari individu, perusahaan, dan yayasan,” ucapnya.
Menurut Grandi, hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. “Tanda solidaritas yang luar biasa dengan rakyat Ukraina,” ujarnya.
Negara anggota Uni Eropa telah mengaktifkan perangkat perlindungan sementara untuk warga negara Ukraina. Mereka menawarkan status dan manfaat yang serupa dengan pengungsi, termasuk visa, hak kerja, sekolah untuk anak-anak, akses ke perawatan kesehatan, dan tunjangan pencari suaka langsung sesuai dengan komposisi keluarga hingga satu tahun.
Ukraina bukan negara anggota Uni Eropa. Namun pada 28 Februari lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah resmi menandatangani aplikasi keanggotaan negaranya ke perhimpunan Benua Biru.