Anak Belum Mau Makanan Sehat? Dokter: Butuh 15 Kali untuk Kenalkan, Ortu Juga Harus Makan
Butuh konsistensi untuk membiasakan anak menyantap makanan sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu mengenalkan pola hidup sehat pada anak. Dalam membiasakannya, ayah dan ibu perlu memberikan contoh yang baik.
"Yang perlu diingat, anak itu adalah peniru yang ulung. Berarti, kalau mau anak makan sehat, ibunya harus mulai makan sehat. Mau anak cuci tangan, ya ibunya juga cuci tangan, ajarkan," kata dr Lucky Yogasatria Natasukma SpA dalam sebuah acara virtual pada Rabu (30/3/2022).
Untuk membiasakan anak makan sayur dan buah, misalnya, akan sulit jika bapak dan ibunya tidak mengonsumsinya. Mengajari anak untuk mau makan makanan sehat, terutama makanan yang masih asing bagi anak, memang tidak mudah.
Oleh karena itu, menurut Lucky, orang tua perlu lebih sabar. Sebab, hal tersebut butuh konsistensi.
"Ketika mau kasih makan pepaya, anaknya enggak mau. Ibunya langsung 'anak saya enggak mau pepaya, ya sudah saya enggak kasih lagi'. Enggak begitu. Untuk mengenalkan makanan baru itu butuh konsistensi. Secara teori, untuk mengenalkan makanan baru ke anak itu butuh 15 kali," ujar dokter spesialis anak dari Rumah Sakit TNI AD Singaraja itu.
Andaikan sekali dikenalkan anak belum mau menyantapnya, jangan putus asa. Besoknya coba berikan lagi sambil orang tuanya juga makan.
"Pelan-pelan dan tanpa ada paksaan, dicontohkan berulang-ulang. Kalau dipaksa malah semakin enggak mau makan," tuturnya.
Lucky juga mengingatkan bahwa lingkungan sekitar harus bisa mendukung anak dalam menjalankan pola hidup sehat. Misalnya, orang tua perlu aktif untuk mengajak anak olahraga secara rutin dan memastikan bahwa tidak ada orang yang merokok di sekitar anak.
Sejak dini, anak memang perlu diajarkan untuk menjaga kesehatan dari berbagai aspek. Menurut dr Lucky, semakin banyak upaya yang dilakukan, maka akan semakin optimal dalam menjaga kesehatan anak.
"Jangan hanya dari makanan saja. Tapi lengkapi lagi dengan pola hidup bersih dan sehat, lingkungan yang sehat, aktivitas di luar rumah harus aktif, ditambah vaksinasi. Ini akan lebih optimal dalam menjaga kesehatan," katanya.
Bagaimana dengan asupan vitamin? Menurut dr Lucky, itu sebenarnya tidak perlu diberikan jika anak sudah mendapatkan makanan yang bervariasi.
"Vitamin itu umumnya diberikan pada saat asupannya kurang, misal ketika anak lagi sakit tentu kebutuhan vitaminnya meningkat," ujarnya.