Tren Healing dengan Staycation, Psikolog: Itu Salah Kaprah
Konsep healing malah dimaknai sebagai liburan atau staycation.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Healing dengan berlibur atau staycation kini tengah menjadi tren yang cukup populer di masyarakat. Namun, ternyata berlibur ke destinasi wisata kekinian atau menginap di hotel mewah belum tentu tepat untuk menjadi cara healing.
Psikolog Universitas Gadjah Mada, Galang Lufityanto menyebut, ada salah kaprah tentang konsep healing yang berkembang. Saat ini, konsep healing dimaknai dengan liburan atau staycation. Padahal, healing adalah proses penyembuhan diri secara psikologis.
"Healing itu proses membuat psikologis kita jadi sehat lagi atau proses menyembuhkan, mengobati diri secara psikologis," kata Galang, Rabu (12/4/2022).
Galang menjelaskan, liburan bisa jadi pilihan healing bila masalah yang dihadapi terkait padatnya pekerjaan, sehingga tidak punya waktu istirahat. Healing dengan liburan atau staycation jadi cara tepat mengurai kelelahan kerja atau burn out.
Kegiatan refreshing, lanjut Galang, bukan berarti identik dengan kata liburan. Namun, bisa dilakukan dengan membuat proyek-proyek kecil di rumah. Misalnya, mengerjakan hobi seperti mendesain, memasak, menjahit dan hobi-hobi lain.
Dengan melakukan aktivitas ringan yang bisa menghasilkan sesuatu dengan cepat, bisa menjadikan kita merasa lebih bahagia karena mampu mencapai tujuan. Maka itu, healing harus disesuaikan dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
Sebelum melakukan healing sebaiknya mencari akar persoalan yang dihadapi dan menyelesaikannya. Setelahnya, bisa melakukan healing sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Karenanya, ia menekankan, tidak bisa asal healing jadi solusi.
"Cari dulu problemnya apa baru healing. Misal, karena ada masalah dengan rekan kerja atau atasan, maka healing dengan liburan atau staycation jadi tidak cocok malah seperti melarikan diri," ujar Galang.
Ia mengungkapkan, terdapat berbagai cara untuk melakukan healing. Jadi, tidak harus selalu dengan berlibur atau staycation di hotel mahal. Ada sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan tanpa pergi jauh dan mengeluarlan banyak biaya.
Salah satunya mindfulness. Teknik ini melatih fokus memahami diri sendiri dengan yang dirasakan dan dialami. Mindfulness ini merupakan salah satu teknik healing yang cukup efektif. Misal, relaksasi seperti meditasi mapun mengatur pernapasan.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk healing ada journaling. Cara ini bermanfaat mengekspresikan atau mencurahkan tentang yang dirasa maupun dipikirkan. Teknik ini bisa dilakukan dengan cara konvensional seperti menulis jurnal harian.
Bisa juga dilakukan dengan journaling estetik seperti doodling, melukis dan mewarnai. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM itu menuturkan, dengan journaling, kita bisa melihat lagi persoalan yang dialami.
"Kadang kita terbebani karena semua yang kita pikirkan tidak pernah dicerna, permasalahannya di mana karena tidak pernah dituangkan dalam bentuk apapun, sehingga tidak tersentuh dengan baik," ujarnya.
Galang menyampaikan healing ini perlu direncanakan dan jangan bersifat implusif. Selain itu, healing sebaiknya dilakukan dengan memerhatikan sumber daya yang kita punya.
Pilih healing yang tidak memberatkan, baik keuangan maupun waktu.