Diabetes Tipe 2: Dua Gangguan Mata Ini Bisa Jadi Pertanda Tingginya Kadar Gula Darah
Kadar gula darah tinggi berisiko mendatangkan masalah pada mata.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah orang dengan diabetes (diabetesi) meningkat lebih cepat daripada yang diprediksi. Gaya hidup dan perilaku sedenter meningkatkan kerentanan terhadap diabetes tipe 2. Gejala gula darah tinggi pun bisa terasa pada mata.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak retina, membuat tekanan dan rasa sakit pada mata. Sementara itu, sensitivitas saraf mata membuat kerusakan okular terkait gula darah berisiko untuk diabaikan.
Ketika kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah retina, ini menghasilkan pembentukan pembuluh darah baru yang abnormal. Jika tumbuh di dalam iris mata, pembuluh darah itu dapat menyebabkan peningkatan tekanan dan akhirnya menyebabkan glaukoma neovaskular. Apoteker berlisensi di PharmD, Stacy Wiegman, mengingatkan, diabetes dapat menyebabkan masalah mata.
"Rasa sakit atau tekanan pada satu atau kedua mata Anda bisa menjadi tanda kerusakan retina," ujar Wiegman, seperti dilansir dari laman Express, Kamis (2/6/2022).
Wiegman menjelaskan, penglihatan kabur atau ganda, bintik hitam atau area kosong, dan kesulitan melihat dari sudut mata Anda adalah gejala lain yang harus diperhatikan. Tingginya kadar gula darah yang berhubungan dengan diabetes, terkadang ditambah dengan hipertensi, dapat menyebabkan pembuluh darah di mata membengkak dan melemah.
Terkadang, ini menyebabkan kebocoran ke dalam vitreous. Kondisi ini dapat mencegah cahaya mencapai retina.
Pembuluh darah yang rusak itu juga dapat mengembangkan jaringan parut yang pada akhirnya dapat menarik retina dari belakang mata. Masalah ini berpotensi berbahaya yang disebut ablasi retina.
Anda dapat mengurangi risiko masalah mata dengan menjaga diabetes tetap terkendali. Mendedikasikan waktu dan upaya untuk membalikkan diabetes banyak manfaatnya.
Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan ialah dengan mengubah gaya hidup. Apalagi, 90 persen kasus diabetes memang diakibatkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Terlebih lagi, bukti terkuat hingga saat ini menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 dapat disembuhkan dengan penurunan berat badan. Bahkan, para peneliti meyakini, penurunan 10 persen berat badan dalam lima tahun pertama penyakit dapat membalikkan kondisi sepenuhnya.
Ini adalah salah satu alasan mengapa olahraga berperan penting dalam pengelolaan diabetes. Tak hanya membantu dalam penurunan berat badan, olahrag juga dapat mengatur kadar gula darah untuk jangka waktu hingga 48 jam.
Minum cairan bebas gula dalam jumlah tinggi juga dapat membantu mencapai hasil ini, karena merehidrasi darah. Sebagian besar biji-bijian olahan dalam makanan harus diganti dengan produk gandum utuh untuk menghindari lonjakan gula darah.