Kena Omicron BA.5, Gejala Khas Ini Bakal Terasa Saat Tidur Malam
Gejala Covid-19 kini berbeda karena virusnya juga telah berubah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli telah menemukan gejala Covid-19 tambahan dari infeksi subvarian omicron BA.5 yang biasa muncul pada malam hari. Ahli imunologi dari Trinity College Dublin di Irlandia, Profesor Luke O'Neill, mencatat bahwa pasien yang tertular BA.5 biasanya berkeringat di malam hari.
"Satu gejala tambahan dari BA.5 yang saya lihat adalah keringat malam. Bukankah itu aneh?" kata O'Neill seperti dilansir dari Express, Kamis (28/7/2022).
Layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) menyatakan bahwa keringat malam adalah ketika seseorang berkeringat begitu banyak sehingga pakaian tidur dan kasur menjadi basah. Gejala ini biasanya terkait dengan kondisi lain, seperti menopause, kecemasan, dan hiperhidrosis.
Namun, keringat malam kini telah dikaitkan dengan varian SARS-CoV-2 yang beredar di Inggris, di seluruh Eropa, dan di Australia. Profesor O'Neill menjelaskan, gejala Covid-19 kini sedikit berbeda karena virus corona telah berubah.
"Kekebalannya berbeda, ditambah dengan virusnya sedikit berbeda menimbulkan penyakit yang sedikit berbeda. Anehnya, keringat malam bisa menjadi ciri khasnya. Tapi yang penting, jika Anda divaksinasi dan telah mendapatkan booster, Covid-19 tidak akan berkembang menjadi penyakit parah," jelas dia.
Pada 26 Juli 2022, lebih dari 45.155.205 orang di Inggris telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 pertama mereka. Dan lebih dari 33.369.312 orang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster.
Lantaran tes Covid-19 tidak ada lagi, masuk akal jika jumlah orang yang dites positif telah menurun. Terlepas dari itu, jumlah pasien yang dirawat atau meninggal di rumah sakit adalah representasi yang jauh lebih akurat tentang bagaimana Inggris menangani virus.
Pada 22 Juli 2022, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit telah menurun lebih dari 35 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Faktanya, jumlah pasien yang meninggal di rumah sakit telah meningkat sebesar 11,3 persen.
NHS mencantumkan kemungkinan gejala Covid-19 antara lain suhu tinggi atau menggigil, batuk baru yang terus menerus, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau pengecap, sesak napas, kelelahan, tubuh terasa nyeri, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan berair, kehilangan selera makan, dan diare.
"Jika Anda mengalami gejala Covid-19 dan memiliki suhu tubuh tinggi, disarankan agar tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan siapapun yang berisiko lebih tinggi sakit parah akibat Covid-19," kata NHS.