Amar Makruf Nahi Mungkar Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturannya Menurut Habib Taufiq

Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu syariat Islam yang agung

Antara/Irwansyah Putra
Petugas Wilayatul Hisbah (Polisi Syariat Islam) memperlihatkan seruan bersama larangan perayaan pergantian tahun mesehi dari 2021 ke 2022 saat melaksanakan sosialisasi ke hotel dan warung kopi (warkop) di Banda Aceh, Aceh (Ilustrasi). Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu syariat Islam yang agung
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu syariat Islam yang agung. Hal ini sebagaimana terdapat pada Alquran surat Ali Imran ayat 104. 

Baca Juga


وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

Bahkan pelaksanaan amar ma'ruf nahi munkar menjadi ciri khairu ummah atau umat terbaik sebagaimana disebutkan Ali Imran 110. 

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”

Ketua Umum Rabithah Alawiyah yang juga pemimpin Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah Pasuruan, Habib Taufiq bin Abdul Qadir bin Husein Assegaf, mengatakan orang yang menegakan amar ma'ruf nahi munkar, maka harus memenuhi sejumlah syarat. 

Di antaranya yang pertama hendaknya orang tersebut adalah seorang mukalaf. Sebab orang yang belum mukalaf tidak terkena kewajiban menegakan amar ma'ruf nahi munkar.

Namun demikian orang yang belum mukalaf boleh melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Misalnya orang yang belum mukalaf tidak wajib sholat tetapi boleh baginya untuk melaksanakan sholat. 

Yang kedua orang yang wajib untuk melakukan amar makruf nahi mungkar adalah harus seorang Muslim. 

"Karena ini urusan agama. Membela agama ya harus orang yang beragama di situ. Yang memerintahkan sholat ya Muslim. Orang kafir ngga wajib nyuruh Muslim sholat. Tapi orang Muslim wajib mengajak sholat. Orang Muslim wajib mencegah daripada kemungkaran terhadap orang Muslim. Jadi syaratnya harus Muslim, karena ini pembelaan terhadap agama," kata Habib Taufiq Assegaf dalam kajian kitab Ihya Ulumuddin yang disiarkan melalui kanal resmi YouTube Sunsal Media beberapa hari lalu.  

Ketiga, hendaknya orang yang melakukan amar makruf nahi mungkar adalah orang mampu di dalam melaksanakannya. 

Baca juga: Mualaf Maryum, Masuk Islam Setelah Empat Kali Baca Alquran

Karena itu menurut Habib Taufiq syarat kemampuan ini relatif. Bila seorang Muslim memiliki kemampuan melakukan amar makruf nahi mungkar dengan tindakannya maka wajib baginya melaksanakan. 

Sedang bila orang tersebut meninggalkannya maka dia akan berdosa. Habib Taufiq mencontohkan pemerintah wajib memberantas perzinaan, perjudian sebab memiliki kemampuan untuk melakukannya yakni menutup perzinaan, perjudian dengan tindakannya. 

Lebih lanjut Habib Taufiq mengatakan melakukan amar makruf nahi mungkar dengan tindakan dapat dilakukan dengan hanya memberantas kemungkarannya saja tanpa merusak tempat.   

 

Habib Taufiq mencontohkan seperti menutup lokasi perzinaan tanpa harus merobohkan atau membakar tempatnya. 

Namun bila setelah melakukan pertimbangan bahwa akan kembali terjadi perzinaan bila tidak dirobohkan maka lebih baik dirobohkan. 

Hal ini menurut Habib Taufiq dapat dilakukan bagi orang Muslim yang memiliki kemampuan seperti pemerintah dan aparat penegak hukum. 

Dalam menegakan amar makruf nahi mungkar juga dapat dilakukan dengan lisan. Ini pun menurut Habib Taufiq terdapat tingkatannya. 

Bila untuk menegakan amar makruf nahi mungkar cukup dengan perkataan yang lemah lembut maka tidak boleh dengan perkataan yang kasar atau keras.  

"Kalau cukup dengan nasihat ngga usah dengan bentakan. Begitupun misalnya kalau kita akan menggagalkan pembunuhan, ngga harus kita bunuh orangnya. Kalau cukup dengan kita banting ngga boleh kita lukai. Kalau harus melukai, lukai yang tidak bahaya dulu," kata Habib Taufiq.

Karena itu Habib Taufiq mengatakan Islam telah memberikan tahapan-tahapan yang jelas bagi setiap Muslim ketika hendak menegakan amar makruf dan nahi mungkar. 

Baca juga: Niat Mualaf Sandra Belajar Islam untuk Memurtadkan Muslim, Malah Bersyahadat

Dan bila seseorang tidak mampu melakukan amar makruf nahi mungkar baik dengan tindakannya maupun dengan ucapannya maka hendaknya melakukan dengan hatinya. 

Yakni dengan tidak menyetujui  tindakan atau tidak senang dengan tindakan yang bertentangan dengan syariat tersebut. 

 

Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan tidak turut bergabung, atau menjadi saksi kemunkaran. Orang yang hendak melakukan amar makruf nahi mungkar harus terlebih dulu mempelajari cara-cara melakukannya sehingga tidak salah saat melakukan.  

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler