UMM Resmi Gabung Jadi Anggota AUAP dan EURAS

Ini menjadi langkah awal UMM dalam pengakuan akreditasi internasional.

Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi bergabung sebagai anggota dari Association of Universities of Asia and the Pacific (AUAP) dan Eurasian Universities Union (EURAS). (ilustrasi).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi bergabung sebagai anggota dari Association of Universities of Asia and the Pacific (AUAP) dan Eurasian Universities Union (EURAS). UMM resmi menjadi anggota AUAP dan EURAS sejak September lalu.

Kepala Bagian Kerjasama di Biro Adminitrasi Kelembagaan, Pengembangan SDM dan Kerjasama (KSK) UMM, Risa Herlianita menjelaskan AUAP merupakan asosiasi yang mewadahi anggotanya untuk berkolaborasi dan berinteraksi. Hal ini terutama dalam hal budaya, sosial, politik dan ekonomi di kawasan Asia Pasisfik.

Sementara itu, EURAS merupakan asosiasi internasional nirlaba yang bergerak dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan praktek di institusi perguruan tinggi terbaik. "Guna menciptakan kemajuan standar pendidikan global di kawasan Eurasia," ucap Risa dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Risa mengatakan, ini menjadi langkah awal UMM dalam pengakuan akreditasi internasional. Selain itu juga sebagai upaya melebarkan jaringan internasional dengan tujuan membuka kerja sama baru. Langkah ini menjadi sebuah bentuk implementasi UMM dalam menggapai capaian untuk 2022 hingga 2026.

Menurut Risa, bergabungnya UMM di asosiasi perguruan tinggi ini memberikan banyak keuntungan. Hal ini dimulai dari bertambahnya relasi dan kemungkinan kerja sama hingga pandangan dunia akan UMM.

Dosen Ilmu Keperawatan UMM ini mengatakan, bentuk kerja sama bukan hanya konferensi internasional semata. Namun juga pertukaran ilmu pengetahuan, praktik, penelitian, hingga pertukaran budaya antarnegara. Melalui forum-forum tersebut, hubungan UMM dengan perguruan tinggi di asosiasi AUAP dan EURAS terjalin dengan baik.

“Saya rasa UMM bisa bergabung dalam forum yang ideal dalam berjejaring dengan universitas lain dari seluruh dunia dan memperkuat kerjasama internasional," ungkapnya.

Pada prosesnya, pihaknya harus menunggu waktu selama satu bulan sebelum bisa diresmikan menjadi anggota dua asosiasi tersebut. Proses dokumen menjadi salah satu poin penting agar Kampus Putih bisa menjadi salah satu yang masuk.

Risa menegaskan, UMM memang sudah memiliki ratusan kerja sama baik di tingat nasional maupun internasional. Namun jumlah itu belum cukup dan harus terus ditingkatkan agar bisa memberikan manfaat yang lebih luas. Apalagi melihat target UMM pada empat tahun ke depan yang menyasar pada rekognisi dan akreditasi internasional.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler