Desa Pasawahan Bertransformasi Menjadi Desa Wisata
Kampung Cisamaya memiki keindahan alam yang eksotik dan banyak potensi wisata.
REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Desa Pasawahan di Kabupaten Kuningan, bertransformasi menjadi desa wisata. Desa yang terletak di Kecamatan Pasawahan itu sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah dari desa-desa lainnya.
Koordinator Kampung Pasundan Cisamaya, Desa Pasawahan, Rudy Hartanto, menjelaskan, sebelum 2019, Blok Cisamaya merupakan tempat pembuangan sampah dari desa-desa tetangga. Hal itu menimbulkan keprihatinan karena Cisamaya memiki keindahan alam yang eksotik dan banyak potensi wisata lainnya.
Rudy mengatakan, pihaknya telah bertekad untuk mengubah kondisi tersebut. Karena itu, sejak 2019, pihaknya berusaha membersihkan sampah-sampah tersebut. Caranya, sampah diurug hingga menjadi bersih.
Setelah sampai teratasi, kemudian dibangun gazebo sebagai tempat menyambut tamu. Rumah-rumah pedesaan zaman dulu pun dibangun dengan menggunakan bilik dan beratapkan daun welit, sebagai tempat menginap.
"Kita punya konsep ‘menginap di rumah nenek’,’’ kata Rudy, akhir pekan kemarin.
Rudy mengatakan, semua warga ikut terlibat untuk mendukung Kampung Pasundan Cisamaya sebagai tempat wisata. Mulai dari menampilkan kesenian tradisional, menyajikan makanan tradisional hingga menampilkan dan melatih berbagai keterampilan seperti membatik.
"Kita juga mengajak tamu untuk memainkan permainan tradisional tempo dulu," ujar Rudy.
Dengan bertransformasi menjadi desa wisata, Kampung Pasundan Cisamaya pun menjadi lokasi healing forest atau kegiatan wisata sekaligus terapi. Pengunjung bisa merasakan atmosfer hutan dan alam yang ada di daerah tersebut.
Untuk menyediakan healing forest itu, mereka juga bekerja sama dengan sejumlah universitas. Mereka juga terus berupaya untuk menyempurnakan berbagai fasilitas lainnya.