Walkot: Gagal Ginjal Akut Belum Jadi KLB di Bandung

Walkot Yana mengatakan kasus gagal ginjal akut belum jadi KLB di Kota Bandung.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga memilih obat sirop di salah satu apotek di Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (20/10/2022). Walkot Yana mengatakan kasus gagal ginjal akut belum jadi KLB di Kota Bandung.
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Seiring semakin tingginya kasus Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) atau kasus gagal ginjal akut misterius, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membentuk Satuan Tugas untuk penanganan gangguan gagal ginjal akut.

Meski sebagian besar pasien AKIUO mendapatkan perawatan di Kota Bandung, tepatnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, namun hingga kini Pemkot Bandung belum memiliki Satgas atau tim khusus.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menegaskan, kasus gagal ginjal akut belum menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Kota Bandung, merujuk pada jumlah kasus yang masih terhitung rendah. Dia mengatakan, dari total 41 pasien di Jawa Barat, pasien asal Kota Bandung hanya satu orang dan kini telah dinyatakan sembuh.

“Ini belum menjadi KLB di Kota Bandung dan kami belum memerlukan Satgas Gagal Ginjal Akut,” kata Yana saat ditemui usai meresmikan Uniqlo Heritage di Kota Bandung, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga


 
Dia juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan Kota Bandung dan sejumlah kedinasan terkait telah menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing untuk mengantisipasi bertambahnya kasus gagal ginjal akut di Kota Bandung.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengawal penarikan obat-obat sirop yang dilarang beredar oleh Kementerian Kesehatan. “Jadi kita tidak membentuk Satgas Khusus tapi seluruh kedinasan terkait sudah tau tugas dan perannya dalam masalah ini, dan ini sudah berjalan,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, kasus Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) atau kasus gagal ginjal akut misterius di Jawa Barat terus menunjukkan kenaikan, begitu juga dengan angka pasien meninggal dunia. Dia mengatakan dari total 41 kasus, 16 diantaranya meninggal dunia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler