Menpora RI Ingatkan Risiko KLB PSSI dengan Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 akan digelar pada Mei 2023.

ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali memberikan keterangan kepada awak media.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menjelaskan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mempercepat pelaksanaan kongres luar biasa (KLB). Berdasarkan informasi yang diterimanya, PSSI akan menggelar kongres biasa untuk memilih komite pemilihan dan komite banding pada 7 Januari 2023.

Komite pemilihan dan komite banding akan bekerja layaknya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Setelah itu, beberapa bulan kemudian barulah digelar KLB.

"Jadi mereka yang akan menjalankan itu, kemudian ada beberapa bulan, ya diperkirakan sekitar Maret akan (KLB)," ujar Zainudin dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Namun, Zainudin mengingatkan adanya potensi risiko dari KLB PSSI tersebut. Ia khawatir, KLB tersebut akan mempengaruhi dan menghambat pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada Mei 2023.

"Risikonya adalah Piala Dunia ini Mei, berisiko buat kita. Jadi kalau toh itu jalan, saya tidak tahu apakah FIFA sudah mengizinkan atau belum, karena PSSI sudah mengirim surat ke FIFA belum ada tanggapannya," ujar Zainudin.

FIFA, jelas Zainudin, belum menanggapi surat yang dikirim dari PSSI terkait potensi terhambatnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 usai kepengurusan baru terpilih. Mengingat, kepengurusan PSSI yang baru nantinya tentu perlu beradaptasi dengan pelaksanaan turnamen tersebut.

"Karena FIFA pasti berpikir juga tentang FIFA World Cup itu dengan kepengurusan yang baru, kemudian harus beradaptasi dengan persiapan kita yang tinggal dua bulan lagi," jelas Zainudin. "Mei itu sudah harus jalan, nah itu menjadi juga pertimbangan. Saya tidak tahu seperti apa, itu menjadi ranah FIFA."

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kembali menegaskan alasannya bersedia mempercepat penyelenggaraan KLB. Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini mengatakan, dengan terhentinya kompetisi tentunya sangat berdampak terhadap sekitar 1.600 nasib pemain, pelatih, hingga orang-orang yang menggantungkan hidupnya dengan adanya pertandingan di stadion-stadion.

"Saya hanya ingin kompetisi itu bisa berjalan. Dengan kompetisi terhenti, maka marwah sepak bola itu akan hilang," ujar Iwan Bule dalam pertemuan di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler