Pintu Masuk Bali Diperketat, ASDP Siagakan 48 Kapal
ASDP menjalankan 28 kapal, sementara 20 lainnya standby di Ketapang-Gilimanuk
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan telah mempersiapkan prasarana dan sarana layanan penyeberangan guna mendukung perhelatan Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15 dan 16 November 2022. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan saat ini pintu masuk di Bali diperketat dan ASDP menyiagakan 48 kapal.
“Di lintasan Ketapang-Gilimanuk kapal yang beroperasi masih normal. Dari total 48 kapal, sekitar 28 unit yang beroperasi selama 24 jam atau sebanyak 224 trip. Sisa 20 unit kapal standby, jika terjadi kondisi darurat atau bencana, akan dioperasikan," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan, saat ini trafik penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, serta trafik Lombok ke Bali dan sebaliknya dilaporkan masih terlihat lengang. Dia menuturkan saat ini belum ada lonjakan signifikan.
“Mungkin karena ada pengetatan untuk pihak yang menuju Bali, perjalanan relatif sepi,” ucap Shelvy.
Pada periode 1-8 November 2022, di lintas Ketapang-Gilimanuk tercatat total jumlah penumpang sebanyak 211.483 orang dan kendaraan 64.093 unit. Sementara, di lintas Lembar-Padang Bai pada periode yang sama tercatat total jumlah penumpang 4.863 orang dan kendaraan roda empat atau lebih 3.294 unit.
"Dari total 24 kapal yang standby, sekitar 13 kapal beroperasi melayani rute Padangbai-Lembar dengan rata-rata 26 trip per hari. Saat ini trafik juga masih landai, tidak ada kenaikan signifikan dari pergerakan penumpang dan kendaraan," ungkap Shelvy.
ASDP juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti Kesyahbandaran Operasi Pelabuhan (KSOP) dan Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD). Begitu juga dengan Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten, serta TNI/Polri.
"Untuk keamanan, ASDP secara khusus sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak keamanan dalam hal ini TNI Polri karena ini menyangkut keamanan para pemimpin negara dan delegasi yang hadir," jelas Shelvy.
Pemerintah melakukan pengetatan arus penumpang dan kendaraan yang akan menuju Bali. Sejumlah personil telah diterjunkan ke lapangan yang terdiri dari Brimob Polda, BKO, Densus 88 guna mendukung sterilisasi dan pengamanan terkait penyelenggaraan G20.
“Pemeriksaan penumpang dan kendaraan diperketat yang akan menuju Bali. Sebelumnya juga telah dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TGF) Komando Gabungan Pengamanan Giat G20, sehingga dapat mengantisipasi potensi-potensi terjadinya ancaman dan gangguan selama kegiatan berlangsung," tutur Shelvy.