Yogyakarta Rekatkan Rasa Kebangsaan Melalui Batara Svara

Kegiatan gelar kebangsaan ini diawali pada 2021 sehingga pada 2022.

Antara/Didik Suhartono
Yogyakarta Rekatkan Rasa Kebangsaan Melalui Batara Svara (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menyelenggarakan gelar kebangsaan untuk merekatkan rasa kebangsaan di tengah masyarakat yang diwujudkan melalui pentas seni musik, tari, dan komedi dalam Tema "Batara Svara, Nada untuk Bangsa".

Baca Juga


"Kegiatan gelar kebangsaan ini diawali pada 2021 sehingga pada 2022 merupakan penyelenggaraan tahun kedua. Kami berharap program ini bisa semakin memantapkan rasa kebangsaan dan wawasan Nusantara untuk mempererat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat," kata Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta Bayu Laksmono, di Yogyakarta, Jumat (11/11/2022).

Dalam pentas yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta tersebut, katanya, Badan Kesbangpol Yogyakarta bekerja sama dengan sejumlah seniman dan perwakilan mahasiswa atau pelajar dari seluruh provinsi di Indonesia.

Menurut Bayu, keterlibatan mahasiswa dan pelajar dalam pentas tersebut dilakukan karena di Kota Yogyakarta terdapat asrama pelajar dan mahasiswa dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Makanya, mereka dilibatkan karena setiap daerah tentu memiliki potensi seni dan budaya yang bisa ditampilkan dan dikenalkan ke masyarakat luas sehingga muncul rasa cinta Tanah Air," katanya.

Sementara itu, Sutradara Batara Svara Nada Eko Wahyu Nugroho mengatakan pendekatan yang dipilih untuk merekatkan rasa kebangsaan adalah melalui musik yang dikolaborasikan dengan tari dan komedi.

"Kami menggarap pentas ini secara serius dengan persiapan yang matang karena konsep yang kami tawarkan berbeda," katanya.

Sutradara yang lebih dikenal dengan nama Eko Bebek tersebut mengangkat beragam seni dari tradisional hingga modern dan penonton dapat bebas menginterpretasikan rasa kebangsaan dari gelaran tersebut.

"Paling penting adalah bagaimana seluruh mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah ini mampu membangun komunikasi yang baik usai pentas. Bagaimana mereka mampu menyebarkan virus kebangsaan dan kerukunan setelah dari sini," katanya.

Sesuai tema yang diangkat, katanya, dalam pentas tersebut digunakan alat musik baru menyerupai kapal yang disebut Bahtera Svara. Alat musik tersebut memiliki tujuh instrumen.

"Alat musik ini memberikan inspirasi layaknya Sumpah Palapa, yaitu menyatukan," kata pengisi acara Gelar Kebangsaan 2022 Nanang Rakhmat Hidayat.

Nanang yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut berharap gelar kebangsaan akan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

"Mungkin dengan konsep berbeda-beda. misalnya menggabungkan alat musik dari seluruh daerah di Indonesia dalam sebuah konser. Saya rasa ini adalah perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler