5 Cara yang Terbukti Ampuh Lawan Pilek dan Flu Musiman
Pilek dan flu merupakan dua penyakit pernapasan yang menular dan berbeda.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilek dan flu biasanya menjadi semakin sering muncul di musim hujan. Kabar baiknya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar tubuh lebih terlindungi dari paparan pilek dan flu.
Meski kerap dianggap sama, pilek dan flu merupakan dua penyakit pernapasan yang menular dan berbeda. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa perbedaan dari pilek dan flu terletak pada jenis virus yang menginfeksi.
"Flu hanya disebabkan oleh infeksi virus influenza, sedangkan pilek bisa disebabkan oleh beragam virus berbeda, termasuk rhinovirus, parainfluenza, dan virus corona musiman," jelas CDC melalui laman resminya.
Dari segi gejala, kedua penyakit ini bisa memunculkan gejala yang mirip sehingga cukup sulit untuk dibedakan bila hanya melihat dari gejala. Tetapi secara umum, CDC mengatakan flu cenderung lebih berat dibandingkan pilek.
"Gejala-gejala (flu) biasanya lebih intens dan muncul lebih tiba-tiba," ujar CDC.
Seperti dilansir Insider, ada lima cara yang diketahui ampuh dalam melindungi tubuh dari risiko penularan pilek dan flu. Berikut ini adalah kelima cara yang sudah terbukti secara ilmiah tersebut.
Vaksinasi untuk pencegahan
Salah satu cara untuk melindungi tubuh dari paparan flu adalah dengan vaksinasi. Vaksin flu sebaiknya diulang setiap tahun karena tren virus influenza yang muncul terus berubah.
Mengingat pandemi Covid-19 juga masih berlangsung dan varian-varian baru terus bermunculan, masyarakat juga sangat dianjurkan untuk vaksinasi Covid-19. Vaksin Covid-19 bivalen baru diketahui dapat memberikan perlindungan terhadap dua varian Covid-19 berbeda, termasuk omicron.
Zinc untuk cegah dan lawan pilek
Konsumsi zinc atau zat seng tak hanya dapat mencegah, tetapi juga menunjang penyembuhan pilek. Hal ini membuat zinc bisa dikonsumsi sebelum atau saat seseorang terpapar pilek. Bila dikonsumsi saat sedang sakit pilek, zinc dapat membantu mempersingkat masa pemulihan.
Beragam studi telah menunjukkan bahwa zinc bisa memperpendek durasi pilek hingga satu hingga dua hari. Akan tetapi, tak semua orang mungkin menyukai zinc karena rasanya.
Sebagai mineral esensial, zinc diperlukan oleh tubuh agar bisa berfungsi dengan normal. Selain dalam bentuk suplemen, zinc bisa didapatkan melalui beragam makanan berprotein tinggi, seperti kalkun.
Antivirus Tamiflu
Bila seseorang terdiagnosis dengan flu, penggunaan obat antivirus Tamiflu dapat membantu meredakan gejala dan memperpendek durasi penyakit. Tamiflu bisa bekerja dengan baik bila dikonsumsi dalam 48 jam pertama sejak gejala flu muncul.
Di masa pandemi ini, obat antivirus lain yaitu Paxlovid juga dapat membantu meringankan gejala Covid-19. Obat ini terbukti dapat menurunkan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19 pada lansia.
Mandi air hangat, hidrasi, dan olahraga ringan
Gejala hidung beringus atau tersumbat bisa diredakan dengan mandi air hangat. Kelembapan dan suhu hangat saat mandi air hangat bisa memberikan kelegaan pada hidung.
Menjaga hidrasi yang cukup juga penting selama masa pemulihan pilek atau flu. Hal ini penting diperhatikan karena ada cukup banyak keringat yang keluar saat seseorang demam. Kecukupan hidrasi ini bisa dicapai lewat konsumsi cairan yang hangat, seperti air putih hangat atau sup hangat.
Hal lain yang baik untuk dilakukan adalah berolahraga ringan seperti berjalan kaki di sekitar kompleks. Olahraga seperti ini bisa meringankan keluhan hidung tersumbat. Akan tetapi, olahraga ringan hanya disarankan untuk orang-orang dengan gejala flu atau pilek yang relatif ringan.
Jaga protokol kesehatan
Untuk mencegah terjadinya penularan, ada beberapa upaya yang juga penting untuk dilakukan. Sebagian di antaranya adalah menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, serta menjaga jarak fisik dari orang lain, khususnya orang yang tampak menunjukkan gejala batuk serta bersin.
"Bila Anda sendiri yang sakit, tolong, tahan diri untuk tidak pergi ke pesta, karena Anda akan menularkan (penyakit)," jelas Dr William Schaffner.