Distribusi Bantuan ke Wilayah Terdampak Gempa Juga Dilakukan dengan Kendaraan Roda Dua
Relawan yang terlibat penanganan gempa Cianjur mencapai 347 organisasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku distribusi logistik untuk korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, di wilayah yang sulit dijangkau dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua. Dandim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto mengatakan, bantuan untuk warga terdampak gempa Cianjur terus berdatangan.
"Dalam pendistribusian logistik untuk menjangkau wilayah yang sulit masih dilakukan dengan (menggunakan) kendaraan roda dua," ujar Hariyanto saat konferensi virtual, Selasa (29/11/2022).
Ia menyebut, logistik yang diberikan adalah air mineral 100 dus, beras 2.600 kilogram, mi instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 buah, dan perlengkapan ibadah 30 buah. Selain itu ada makanan dalam kemasan 52 buah, pakaian dalam 12 dus, terpal 229 lembar, paket sembako 400 paket, dan matras 450 lembar.
Hariyanto menambahkan, bantuan logistik juga terus berdatangan dari para donatur, relawan, dan lembaga. Sementara itu pihaknya juga mencatat relawan yang terlibat yaitu dari organisasi relawan sebanyak 347 organisasi yang bekerja di 15 sektor dan jumlah personel 4.982 relawan.
Menurutnya, tugas dan dukungan akan dibagi sedemikian rupa, baik untuk dukungan pencarian dan evakuasi, pendataan materiil dan tugas lainnya.
"Kami juga sudah membentuk satuan tugas yang terbagi menjadi beberapa bagian dan optimistis bisa melakukan sebaik-baiknya," katanya.
Sementara itu terkait kondisi kegempaan Cianjur, pihaknya mengutip data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang merilis kegempaan setelah berjalan beberapa hari mulai melemah. Berdasarkan pemantauan di tujuh hari terakhir sampai hari ini menunjukkan bahwa aktivitas gempa bumi, baik susulan yang secara fluktuatif semakin mengecil dan frekuensinya semakin jarang.
Sehingga, masyarakat diimbau kembali ke rumah yang tidak rusak. "Dengan memertimbangkan kondisi itu, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur," katanya.
Bagi warga yang kembali ke rumah, dia melanjutkan, diimbau untuk menata perabotan rumahnya sedemikian rupa agar jalur evakuasi keluar rumah menjadi lapang dan tidak terhalang benda apapun.