Buntut Skandal Iklan Balenciaga, Desainer dan CEO Minta Maaf

Iklan Balenciaga menampilkan konsep foto yang tidak pantas melibatkan anak-anak.

EPA
Balenciaga. Rumah mode asal Prancis ini dikecam karena menampilkan anak-anak dalam iklan terbarunya yang dinilai mengusung konsep pornografi anak.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur kreatif dan chief executive officer (CEO) rumah mode Prancis, Balenciaga, meminta maaf atas kampanye iklan yang memicu kritik di media sosial. Kampanye iklan itu disebut menampilkan foto yang tidak pantas karena melibatkan anak-anak.

Kritik atas kampanye itu telah membuat bintang reality show Kim Kardashian meninjau hubungannya dengan label tersebut. Merespons isu yang semakin ramai, direktur kreatif Balenciaga pun mengunggah pernyataan resminya lewat Instagram.

Baca Juga



"Saya secara pribadi ingin meminta maaf atas kesalahan pemilihan konsep artistik untuk kampanye pemberian hadiah melibatkan anak-anak," kata direktur kreatif, Demna Gvasalia, dalam pesan yang diunggah di Instagram, dilansir Indian Express, Ahad (4/12/2022).

Secara terpisah, label milik Kering itu mengeluarkan pernyataan yang ditandatangani oleh CEO Cedric Charbit. Pernyataan tersebut menguraikan proses internal baru, termasuk memberi nama "papan gambar" untuk mengevaluasi konten.

Label ini menarik perhatian dalam beberapa pekan terakhir melalui dua kampanye terpisah yang diunggah secara daring. Satu bulan lalu, label mengiklankan koleksi hadiah--yang menampilkan tas tangan berbentuk boneka beruang BDSM (bondage, dominance, sadism, dan masochism) dengan tali kekang--dipegang oleh seorang anak. Istilah BDSM diasosiasikan dengan praktik hubungan seksual yang sadis.

Kampanye kedua yang terpisah untuk koleksi musim semi 2023 label tersebut bertempat di sebuah kantor, memuat makalah yang menampilkan teks dari keputusan Mahkamah Agung 2008 terkait dengan pornografi anak. Dalam sebuah pernyataan pada awal pekan ini, Balenciaga meminta maaf dan mengatakan bahwa penyelidikan terhadap kampanye iklan sedang berlangsung.

Mereka beralasan tampilan teks hukum tentang pornografi anak adalah alat peraga dari pihak ketiga. Mereka mengatakan telah mengajukan keluhan terhadap penyertaan "dokumen yang tidak disetujui" itu. Dalam pernyataannya, CEO Charbit mengatakan label telah memutuskan untuk tidak melanjutkan litigasi.

"Saya ingin secara pribadi mengulangi permintaan maaf saya yang tulus atas pelanggaran yang ramai dibicarakan dan saya akan bertanggung jawab," ujar Charbit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler