Tim Commerford dari Rage Against the Machine Berjuang Lawan Kanker Prostat
Commerford didiagnosis kanker dua bulan sebelum Rage Against the Machine tur reuni.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Tim Commerford, pemain bas grup musik rock Rage Against the Machine, tengah berjuang melawan kanker prostat. Pria berusia 54 tahun itu mengungkapkan penyakitnya dalam sebuah wawancara dengan Spin yang diterbitkan pada Senin (12/12/2022).
Commerford bercerita bahwa dia didiagnosis mengidap kanker dua bulan sebelum Rage Against the Machine memulai tur reuni pada Juli 2022. Hanya rekan band, teman dekat, dan kekasih Commerford yang tahu tentang masalah kesehatannya.
"Saya berurusan dengan masalah yang cukup serius. Tepat sebelum saya akan melakukan tur dengan Rage, prostat saya diangkat, dan saya mengidap kanker prostat," kata Commerford, dikutip dari laman New York Post, Selasa (13/12/2022).
Selain Commerford pada bas dan vokal latar, Rage Against the Machine beranggotakan Zack de la Rocha (vokal), Tom Morello (gitar), dan Brad Wilk (drum). Band yang memopulerkan lagu "Killing in the Name" itu dibentuk pada 1991 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Commerford mengatakan, semula dia tidak yakin ingin membicarakan soal kondisi kesehatannya secara terbuka. Namun, dia terinspirasi personel dari grup musik lain yang menghadapi masalah serupa, yakni Andy Taylor, gitaris band Duran Duran.
Taylor diketahui mengidap kanker prostat stadium empat dan tidak dapat melanjutkan bermusik bersama Duran Duran. Commerford merasa hidupnya seperti Taylor, namun dia berharap bisa terus bermusik bersama Rage Against the Machine.
Meski bangga bisa merawat kesehatan dan merasa tubuhnya masih bugar usai diagnosis kanker, Commerford ingin orang lain yang menghadapi masalah sama untuk segera mendapatkan bantuan. Pemeriksaan tetap perlu dilakukan supaya bisa dilakukan penanganan.
Seraya mencoba untuk tetap berpikir positif tentang gangguan kesehatannya, Commerford mengakui bahwa penyakitnya juga mengimbas aspek mental. Terlebih, kanker prostat juga terkait dengan seksualitasnya, membuat sang musisi mengalami kerentanan psikologis.
Musik menjadi penghiburan bagi Commerford. Saat ini, dia tengah merekam musik bersama bandnya yang lain, 7D7D.
"Saya mencoba untuk mencapai 100 lagu – saya memiliki beberapa tujuan sekarang. Penulisan lagu telah menjadi katarsis bagi saya," ungkap Commerford.