PPKM Dicabut, Haruskah Tetap Pakai Masker?

Saat ini banyak warga yang telah mengabaikan penggunaan masker.

dok riga nurul iman
Petugas kepolisian kota Sukabumi sedang memasangkan masker pada salah seorang pedagang di pasar kota Sukabumi (ilustrasi)
Rep: Desy Susilawati Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pemerintah telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu. Apakah masyarakat tetap perlu menjalani protokol kesehatan (prokes), terutama dalam penggunaan masker?

Baca Juga


Saat ini banyak masyarakat yang mengabaikan penggunaan masker. Masyarakat merasa dirinya sudah kebal karena sudah melakukan vaksinasi booster. Disamping itu, memang karena kasus Covid 19 sudah melandai. Meski begitu, Ketua Satgas Covid 19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr dr Erlina Burhan MSc Sp.K (K), mengatakan walaupun PPKM dicabut tetapi pandemi masih ada. Karena itu, pihaknya menghimbau agar protokol kesehatan tetap dilakukan ditengah banyaknya keramaian dan kerumunan akibat pencabutan tersebut.

"Walaupun nanti aktivitas ekonomi dan sosial lainnya mulai menuju normal yang artinya keramaian akan banyak terjadi, sebaiknya masyarakat tetap pakai masker dan cuci tangan bila di keramaian," kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (1/1/2023).

Di samping itu, IDI tetap meminta pemerintah agar meningkatkan cakupan vaksinasi booster. "Perlu diingat bahwa bila penularan tidak bisa dikontrol maka kemungkinan mutasi akan selalu ada dan dapat menimbulkan varian baru," ungkap dokter Erlina.

Dokter Erlina juga mengingatkan untuk mewaspadai pelancong dari negara yang kasus Covid-nya masih tinggi akibat varian baru seperti Cina, Jepang dan Amerika Serikat. Jangan lupa pakai masker dan cuci tangan bila berinteraksi dengan para pendatang dari negara tersebut.

Senada, akademisi dan praktisi kesehatan, Prof Ari Fachrial Syam mengatakan memang saat ini pemerintah sudah mencabut PPKM, dengan kondisi ini, kita tetap harus waspada. "Karena sebenarnya penyakit ini masih pandemi, belum endemik," ujarnya kepada Republika.co.id.

Di satu sisi, lanjutnya, kita mengetahui bahwa penularan tetap melalui droplet. Oleh karena itu, ketika diruangan tertutup kita harus melihat bagaimana status vaksinasi orang disekitar, misalnya teman-tenan ditempat kerja kita.

Prof Ari menambahkan lihat pula apakah orang di sekitar kita ada yang mengalami demam, batuk dan pilek. Jika ada, maka penggunaan masker harus tetap dilakukan, terutama mereka yang sakit batuk pilek.

Selain itu, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan penggunaan hand sanitizer juga harus jadi budaya. Menurutnya kebiasaan tersebut selain mencegah Covid 19, juga bisa mencegah penyakit lain seperti diare atau flu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler