Penyebab Mengejutkan Berat Badan tak Turun Meski Sudah Diet
Untuk kesuksesan diet jangka panjang, pilihlah cara hidup sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya menurunkan berat badan butuh tekad, konsistensi, kerja keras, dan pengorbanan. Dokter dan ahli diet terdaftar memiliki empat alasan mengejutkan mengapa Anda mungkin sulit mencapai tujuan penurunan berat badan.
Berikut penjelasannya seperti dilansir di laman Best Life, Rabu (4/1/2023):
1. Anda memilih fad diet dan "perbaikan cepat" daripada kebiasaan makan sehat
Fad diet membuat seseorang membatasi makanan dan tidak menawarkan cara makan yang berkelanjutan, sehingga menyebabkan orang kehilangan tenaga dan menyerah pada tujuan penurunan berat badan. Penelitian menemukan fad diet cenderung tidak mencukupi nutrisi, tetapi mempromosikan citra tubuh yang negatif.
“Diet yang memaksa Anda menghilangkan makanan tertentu (terutama yang Anda sukai), mengatur semua yang Anda masukkan ke dalam mulut, atau membuat diri kelaparan; ada kemungkinan besar Anda tidak akan bisa bertahan dalam jangka panjang," kata seorang dokter pengobatan regeneratif dan penasihat medis di Joi Women's Wellness, Amy Killen dilansir Best Life, Rabu (4/1/2023).
Untuk kesuksesan diet jangka panjang, pilihlah cara hidup sehat yang mencakup fleksibilitas dengan mengikuti program selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bukan berhari-hari atau berpekan-pekan.
2. Tidak makan cukup protein
Protein sangat penting untuk menurunkan berat badan karena sangat mengenyangkan. Anda mungkin cenderung mengidam dan makan berlebihan jika tidak mendapatkan cukup protein. Sementara itu, rata-rata orang dewasa yang sehat membutuhkan setidaknya 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari, jumlah protein yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan individu.
"Tidak ada jawaban yang cocok untuk semua tentang berapa banyak protein yang harus Anda makan untuk menurunkan berat badan," ujar ahli diet terdaftar di Balance One Supplements, Trista Best.
“Rekomendasi umum adalah membidik 1,2 hingga 1,6 gram protein per kilogram berat badan per hari. Ini sama dengan sekitar 15 sampai 20 persen asupan kalori harian Anda,” ujar Best.
3. Tidak mendapatkan istirahat dan relaksasi yang cukup
Saat lelah atau stres, Anda cenderung menyerah pada keinginan dan menikmati makanan yang tidak sehat dan berkalori tinggi. Faktanya, kurang tidur dan stres ternyata meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolisme.
"Latihan seperti meditasi terpadu, pernapasan, berjalan-jalan di alam, dan membuat jurnal dapat sangat membantu dalam membantu menjaga stres,” kata Killen.
4. Melewatkan waktu makan
Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi tidak makan cukup kalori bisa menjadi penghalang upaya menurunkan berat badan. Studi kohort besar yang diterbitkan di Nutrients pada 2021 meneliti hubungan antara melewatkan makan dan penambahan berat badan pada lebih dari 26 ribu mahasiswa di Jepang. Para peneliti menemukan bahwa melewatkan makan dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang signifikan, dengan kenaikan berat badan lebih dari 10 persen.
“Melewatkan makan dapat menyebabkan tubuh Anda masuk ke mode kelaparan, yang memperlambat metabolisme, menyebabkan penambahan berat badan daripada penurunan berat badan,” ujar Best.