Tekanan Darah Anda Tinggi dan tak Terkontrol? Turunkan dengan Cara Alami Berikut Ini
Selain memengaruhi jantung, tekanan darah tinggi bisa buruk bagi kesehatan mental.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah merupakan salah satu indikator penting kesehatan jantung. Oleh karena itu, masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tak terkelola dengan baik bisa memicu masalah yang serius pada jantung.
Hipertensi bisa dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya faktor yang tak bisa dimodifikasi yaitu genetik. Namun, ada pula beberapa faktor pemicu hipertensi yang bisa dicegah atau diperbaiki. Umumnya, faktor-faktor pemicu yang bisa dimodifikasi tersebut berkaitan dengan gaya hidup.
Selain memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah, hipertensi ternyata juga bisa membawa sampak buruk bagi kesehatan mental. Mengacu pada Study Finds, sebuah studi menemukan bahwa tekanan darah tinggi bisa berkaitan dengan kecemasan, depresi, atau neurotisisme.
Menurut studi tersebut, tekanan darah yang memiliki hubungan kuat dengan neurotisisme adalah tekanan darah diastolik. Tekanan darah diastolik bisa dilihat pada angka bagian bawah saat mengukur tekanan darah.
"Tekanan darah tinggi atau hipertensi pun kerap membuat orang-orang merasa stres atau marah terus-menerus," ujar Study Finds.
Mengenai pengelolaan tekanan darah tinggi, ada lima cara alami yang diketahui dapat membantu mengontrol atau menurunkan tekanan darah. Berikut ini adalah kelima cara alami yang direkomendasikan ahli untuk mengelola tekanan darah, seperti dilansir Study Finds:
1. Rajin olahraga
Olahraga yang dilakukan secara rutin bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi sekitar 5-8 mmHg. Bagi orang-orang yang belum mengalami hipertensi, tapi tekanan darahnya mulai meningkat, olahraga rutin juga dapat membantu mencegah terjadinya hipertensi.
Mayo Clinic merekomendasikan orang-orang dengan masalah tekanan darah tinggi untuk melakukan olahraga berintensitas sedang selama minimal 30 menit setiap hari. Menurut Penn Medicine, olahraga aerobik apa saja bisa menjadi pilihan, seperti berjalan kaki, lari santai, atau berdansa. Namun, akan lebih baik untuk memilih jenia olahraga yang disukai agar kebiasaan berolahraga bisa dipertahankan dalam jangka panjang.
2. Turunkan berat badan berlebih
Pada orang bertubuh gemuk, menurunkan berat badan sebanyak 5-10 pon atau sekitar 2,3-4,5 kg sudah bisa memicu terjadinya penurunan tekanan darah. Gaya hidup sehat yang diterapkan selama menurunkan berat badan berlebih juga dapat membawa dampak baik bagi keseharan tubuh secara umum.
"Penurunan berat badan merupakan sebuah upaya penting dalam menurunkan tekanan darah, terutama bagi orang-orang obesitas, mengingat (obesitas) adalah faktor risiko kuat untuk hipertensi," ujar dr Mehta melalui Forbes.
Berat badan berlebih dapat membuat jantung dan tubuh bekerja lebih keras untuk menyalurkan darah ke berbagai area penting di tubuh. Sebaliknya, penurunan berat badan bagi orang bertubuh gemuk bisa mengurangi kebutuhan tersebut sehingga tekanan darah akan menurun.
3. Membatasi asupan sodium
Dalam keseharian, ada beragam opsi makanan yang tanpa disadari mengandung sodium dalam jumlah yang besar. Beberapa contohnya adalah makanan cepat saji dan makanan ultraproses. Padahal, asupan sodium berlebih bisa memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.
Johns Hopkins merekomendasikan orang-orang untuk tak mengonsumsi sodium lebih dari 1.500 mg per hari. Mereka juga merekomendasikan orang-orang untuk lebih memperbanyak konsumsi kalium.
4. Makan sehat
Ada sebuah pengaturan pola makan atau diet yang dirancang khusus untuk mengelola hipertensi. Diet tersebut dikenal sebagai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Diet DASH digadang sebagai diet yang paling baik untuk mengelola dan menurunkan tekanan darah tinggi. Penderita hipertensi yang menerapkan diet DASH bisa mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar delapan hingga 14 poin.
Diet DASH didominasi dengan buah, sayur, makanan tinggi protein, hingga gandum utuh. Diet ini juga sangat minim akan asupan makanan ultra proses dan asupan sodium secara umum. Melalui diet DASH, orang-orang akan lebih diarahkan kepada makanan yang minim proses pengolahan dan juga rendah sodium.
5. Berhenti merokok
Bukan rahasia bila kebiasaan merokok dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Salah satu dampak tersebut adalah memicu teejadinya hipertensi.
Hal tersebut bisa terjadi karena paparan zat kimia dari rokok bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya inflamasi serta penyempitan pembuluh darah. Semakin kaku dan menyempit pembuluh darah, tekanan darah akan menjadi semakin tinggi.
Dampak buruk dari merokok juga tak hanya dapat mengenai si perokok aktif. Perokok pasif yang terpapar oleh asap rokok dari perokok pasif juga dapat merasakan dampak buruk serupa.
"Menjauhi rokok mungkin merupakan hal terbaik yang bisa Anda lakukan demi (kesehatan) jantung Anda," ujar WebMD.