Korban Tewas Akibat Gempa Turki Sentuh 1.200 Jiwa
Jumlah korban gempa di Turki capai 912 jiwa dan di Suriah mencapai 326 jiwa
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, jumlah korban meninggal akibat gempa di negaranya telah meningkat menjadi 912 jiwa. Sementara itu Suriah yang turut terdampak guncangan mencatatkan lebih dari 326 kematian. Jika ditotal, sejauh ini gempa Turki telah menewaskan sedikitnya 1.238 orang.
Erdogan mengisyaratkan korban meninggal masih akan terus bertambah. “Kami tidak tahu berapa jumlah korban karena upaya pengangkatan puing-puing terus berlanjut di sejumlah bangunan di zona gempa,” katanya, Senin (6/2/2023), dikutip laman the Guardian.
Menurut Erdogan, terdapat 2.818 bangunan yang runtuh akibat gempa. Dia mengungkapkan, 9.000 orang terlibat dalam misi penyelamatan. “Setiap orang berusaha keras, meskipun musim dingin, cuaca dingin, dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” ucap Erdogan.
Erdogan pun mengajak segenap rakyatnya untuk tetap teguh dan bersatu dalam menghadapi bencana tersebut. “Hari ini adalah hari bagi 85 juta orang untuk bersama sebagai satu hati,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Suriah mengungkapkan, dampak guncangan gempa Turki telah menyebabkan lebih dari 326 warga di negaranya tewas. Jumlah korban luka pun melampaui 1.000 orang. Saat ini Suriah diketahui masih dibekap krisis kemanusiaan akibat konflik sipil yang tak berkesudahan selama hampir 13 tahun.
Pada Senin sekitar pukul 04:17 pagi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki. Menurut otoritas penanggulangan bencana Turki, AFAD, pusat gempa berada di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras. Gempa terjadi pada kedalaman tujuh kilometer.
Beberapa menit kemudian terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,4 dan 6,5 yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Selain di Gaziantep, gempa susulan turut terasa di beberapa wilayah lainnya di Turki, antara lain Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyama, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis.