Cegukan yang Sulit Dihilangkan Indikasikan Penyakit Kanker dan Strok

Cegukan lebih dari 48 jam atau sering kambuh harus diperiksakan ke dokter.

www.freepik.com.
Cegukan. (ilustrasi). Cegukan yang susah diatasi dapat mengindikasikan penyakit kanker dan strok.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebab cegukan merupakan hal yang kompleks. Namun, aktivasi saraf tertentu yang diikuti dengan kontraksi diafragma dapat menjelaskan bagaimana refleks tersebut dipicu.

Baca Juga


Menurut peneliti, cegukan sering terlihat pada perokok dan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. Rumah sakit dan unit perawatan paliatif juga mengamati cegukan pada pasien yang dirawat karena strok dan beberapa jenis kanker.

Ada pandangan umum bahwa iritasi dan stimulasi saraf frenikus dan saraf vagus bertanggung jawab atas terjadinya cegukan. Dokter di Italia melaporkan kasus di mana aktivitas pria dapat memicu cegukan hanya dengan mencukur dan membelai janggut mereka. Di antara penyebab kondisi yang lebih tidak jelas adalah strok dan berbagai jenis kanker.

News Medical Life Sciences menyatakan daftar kanker yang terkait dengan cegukan sangat banyak yakni meliputi kanker esofagus, kanker perut, kanker pankreas, beberapa tumor otak, tumor mediastinum, dan kanker paru-paru. Badan kesehatan itu menyatakan, dalam kondisi ini, cegukan bisa terjadi saat saraf yang bertanggung jawab untuk diafragma mengalami iritasi.

“Apa pun yang menyebabkan perut Anda buncit dapat menyebabkan cegukan. Perokok rentan karena terus-menerus menelan udara,” kata asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Texas A&M Health Science Center, Timothy Pfanner dilansir Express, Senin (20/2/2023).

Pfanner mengatakan, terkadang dia mendapatkan cegukan yang sulit diatasi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker otak, kelenjar getah bening, atau kanker perut. Karena itu, Pfanner menyarankan orang-orang berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan, jika cegukan semakin parah bahkah sulit diatasi.

Pada strok, Pfanner meyakini bahwa gangguan pada jalur neurotransmitter di sistem saraf pusat dapat menyebabkan cegukan. Gangguan ini sering diamati pada otak pasien yang dirawat karena tumor otak juga.

Ahli saraf Diana Greene-Chandos menjelaskan, orang-orang harus memperhatikan tanda-tanda lain untuk menentukan apakah mengalami strok atau tidak. Menurut dia, indikator utama dari kondisi strok lain adalah mati rasa, penglihatan kabur, atau kebingungan mendadak.

Terlebih lagi, Greene-Chandos menjelaskan bahwa cegukan akibat strok cenderung menyakitkan, tak berhenti, dan parah. Dalam jajak pendapat yang dilakukan peneliti dan timnya, 1.000 orang ditanya tentang strok mereka. Sebanyak 10 persen wanita sadar bahwa cegukan merupakan indikator kondisi tersebut.

Pada kanker perut, penyebabnya sedikit berbeda, karena mungkin terjadi hanya saat perut berhenti bekerja, membesar, dan kembung. Untuk menentukan apakah kanker adalah penyebab cegukan, mungkin ada baiknya mencari tanda-tanda utama penyakit lainnya, seperti penurunan berat badan dan kelelahan. National Health Services (NHS) di Inggris menyatakan bahwa cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam atau sering kambuh harus diperiksakan ke dokter.

“Dokter umum akan mengetahui apakah cegukan Anda disebabkan oleh kondisi kesehatan atau obat yang Anda minum," ujar NHS. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler