Kuda Nil Peliharaan Gembong Narkoba Pablo Escobar Ancam Ekosistem Kolombia
Escobar terkenal karena kecintaannya pada binatang eksotis.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemerintah Kolombia ingin mengekspor sekitar 60 kuda nil yang melarikan diri dari bekas peternakan gembong narkoba dan pengekspor kokain Pablo Escobar. Suaka margasatwa di India dan Meksiko telah menawarkan diri untuk mengambil kuda nil itu.
Escobar terkenal karena kecintaannya pada binatang eksotis. Escobar memiliki kebun binatang pribadi di Hacienda Napoles. Peternakan yang luas di timur Medellín ini dilengkapi dengan jerapah, gajah, burung unta, dan spesies lain yang bukan asli Kolombia.
Ketika Escobar dibunuh oleh polisi pada 1993, empat kuda nil masih tinggal di peternakan tersebut. Empat kuda nil itu beranak pinak. Tiga puluh tahun kemudian, ada sekitar 130 kuda nil di Kolombia yang merupakan hewan peliharaan asli Escobar.
Kuda nil itu dilaporkan telah menyesuaikan diri dengan baik untuk hidup di iklim Kolombia. Namun mereka telah menjadi masalah bagi ekosistem Kolombia. Pada 2022 lalu, pemerintah menyatakan, ratusan kuda nil ini sebagai spesies invasif.
Ilmuwan di wilayah tersebut memperingatkan bahwa kotoran kuda nil mengubah komposisi sungai setempat, sehingga memengaruhi kebiasaan hewan manatee dan capybaras. Menurut rencana yang diusulkan pemerintah, kuda nil akan dijebak dalam wadah besi besar dan dibawa ke bandara Rionegro yang berjarak sekitar 150 kilometer.
Ratusan kuda nil tersebut akan diterbangkan ke Meksiko dan India. Rencananya kuda nil yang dikirim ke luar negeri hanya kuda nil yang telah meninggalkan peternakan dan menjadi liar di Sungai Magdalena.
Escobar dianggap sebagai penjahat terkaya dalam sejarah. Dia memimpin kartel narkoba internasional terbesar selama beberapa dekade. Kartel narkoba Escobar meraup keuntungan tahunan sekitar 22 miliar dolar AS.
Setelah Escobar terbunuh pada 1994, peternakannya dijarah dan disita oleh otoritas setempat. Peternakan itu akhirnya dibiarkan kosong, dan empat kuda nil Escobar ditinggalkan begitu sajam
Pada 2006 kepemilikan peternakan diberikan kepada Pemerintah Kolombia. Pemerintah mengirimkan hewan yang tersisa ke kebun binatang di seluruh negeri. Namun, populasi kuda nil sudah menyebar begitu luas, sehingga dianggap terlalu sulit untuk mengumpulkannya.
Pada 2013 National Geographic memproduksi film dokumenter tentang hewan yang disebut 'Cocaine Hippos'. Kemudian pada 2014, Taman hiburan bergaya taman Jurassic dibuka di bekas peternakan milik Escobar yang disewa dari pemerintah oleh perusahaan swasta.
Ada sekitar 40 kuda nil yang tinggal di taman itu. Sementara puluhan lainnya berada di danau dan sungai yang mengelilinginya. Pada 2022, Pemerintah Kolombia secara resmi menyatakan kuda nil ini sebagai spesies invasif.