Tak Tahu Berterima Kasih Ciri Orang Tak Pandai Mensyukuri Nikmat Allah SWT? 

Allah SWT mengajarkan hamba-Nya untuk pandai bersyukur

Republika/Fitriyan Zamzami
Ilustrasi sujud syukur. Allah SWT mengajarkan hamba-Nya untuk pandai bersyukur
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bersyukur merupakan cara manusia berakhlak baik kepada Allah SWT dan berterima kasih merupakan cara manusia berakhlak baik kepada sesamanya. 

Baca Juga


Namun tampaknya, kedua kalimat tersebut seringkali luput diucapkan, ketika seseorang itu telah mendapatkan nikmat kebahagiaan. 

Atau mungkin, karena tidak terbiasa mengucapkan rasa terima kasih itu, sehingga lidah itu terlanjur kaku. Padahal dengan mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu menolong kita, merupakan perbuatan yang mulia, baik di mata Allah SWT maupun manusia. 

Disebutkan dalam kitab Syajarat al-Ma’arif karya Imam Izzuddin bin Abdussalam, bahwa siapa yang tidak mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah berbuat baik, maka dia juga orang yang sulit pula bersyukur kepada Allah SWT. 

Asy-Syakur jika bermakna pujiannya terhadap hamba-hamba-Nya maka buah dari mengerti tentangnya adalah munculnya harapan untuk masuk ke dalam pujian-Nya karena taat pada-Nya dan karena mengetahui-Nya.

Adapun berakhlak dengannya dilakukan dengan senantiasa bersyukur, berterima kasih kepada kedua orang tua, berterima kasih pada orang-orang yang berbuat baik kepadamu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ "Barangsiapa yang tidak bisa bersyukur kepada manusia maka dia tidak akan mampu bersyukur pada Allah." (HR Abu Dawud 4811, At-Tirmidzi 1955 dari Abu Hurairah RA dan para perawinya terpercaya). 

Baca juga: Arab Saudi-Iran Sepakat Damai Diprakarsai China, Ini Reaksi Amerika Hingga Negara Arab

Makna dari hadits tersebut tidak lain adalah, kebiasaan buruk yang dibangun dengan mengingkari budi baik orang lain dengan tidak berterima kasih atas kebaikan yang mereka berikan, maka niscaya ini juga menggambarkan bahwa seseorang itu juga mengkufuri nikmat Allah SWT dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah SWT. Allah SWT berfirman, dalam surat Luqman ayat 14, yang artinya: 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS Luqman ayat 14).    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler