Didorong Jadi Cawapres Ganjar, Muhadjir Effendy: Kita Tunggu Saja

Muhammadiyah cenderung mengambil sikap resmi yang netral dalam Pemilu 2024.

Dok Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy berdialog dengan wartawan, budayawan, dan influencer di Resto Kenja, Nusa Dua, Bali pada Sabtu, (6/5/2023).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberi tanggapan soal pihak yang mendorongnya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Muhadjir yang berasal dari PP Muhamadiyah merasa belum tentu didukung oleh salah satu ormas keagamaan itu.

Muhadjir memang tercatat sebagai pengurus aktif di PP Muhammadiyah. Hanya saja, ia belum yakin akan otomatis didukung Muhammadiyah saat terjun langsung ke Pilpres 2024. Apalagi PP Muhammadiyah cenderung mengambil sikap resmi yang netral dalam perhelatan politik nasional.

"Muhammadiyah bukan partai politik, tidak ada dukung mendukung. Makanya, kita tunggu saja," kata Muhadjir kepada wartawan di sela kegiatan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-34 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Sabtu (6/5/2023).

Oleh karena itu, Muhadjir belum mengetahui upaya politik apa yang akan diambilnya jelang Pilpres 2024. Muhadjir juga belum menyimpulkan akan bergabung dengan kubu Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo yang sudah dicalonkan sebagai Capres oleh PDIP. Dirinya mengeklaim tengah fokus merampungkan program kerja Pemerintah Presiden Jokowi jilid II.

"Kita tunggu saja. Capres cawapres itu masih jauh sekali," ucap Muhadjir.

Walau demikian, Muhadjir mengungkapkan sudah menyimak adanya pihak yang mendorongnya ikut berkompetisi di Pilpres 2024. Menurutnya, dorongan tersebut muncul sebagai bentuk apresiasi atas kinerjanya selama ini.

"Saya ikut bersyukur, kalau ada yang menyebut nama saya sebagai cawapres. Berarti, ada yang menghitung dan menghargai kinerja saya selama membantu Presiden Jokowi," ujar Muhadjir.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyebut, Muhadjir cocok menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo. Dia menilai Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Ditambah lagi, Muhadjir memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.

"Kinerja Muhadjir tentu sudah terbukti ya, kita semua bisa merasakan bagaimana angka stunting yang secara perlahan mulai menurun di seluruh provinsi. Bahkan cara kerja Muhadjir yang berani melakukan terobosan-terobosan besar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem inilah yang dibutuhkan Indonesia ke depan," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler