Lupakan UTBK, Kini Waktunya Geser Fokus ke Seleksi Mandiri PTN
UTBK-SNBT gelombang dua berakhir hari ini, Ahad (28/5/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang dua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 telah berakhir penyelenggaraannya pada Ahad (28/5/2023). Masa penantian pengumuman hasilnya pun menjadi momen yang membuat cemas sebagian peserta.
Recananya, pengumuman hasil UTBK-SNBT akan keluar pada 20 Juni 2023. Selagi menanti pengumuman, Direktur bimbingan belajar Konstanta Education, Didin Baharudin, menganjurkan agar peserta seleksi mengadopsi pemikiran "kerjakan dan lupakan".
Setelah keluar dari ruang UTBK, maka sebaiknya lupakan saja soal-soal yang salah dijawab sebab itu merupakan sesuatu yang sudah lewat dan tidak bisa diperbaiki. Mengenai adanya kemungkinan kecurangan peserta UTBK, Didin juga menganjurkan untuk tidak memikirkannya.
"Kita nggak bisa ngapa-ngapain pada dasarnya. Jadi nggak usah terlalu dipikirkan. Lagi pula, tingkat kecurangan seperti ini sudah berhasil ditekan serendah mungkin," ungkap Didin saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (28/5/2023).
Didin pun menganjurkan agar orang tua tak perlu membebani putra-putrinya dengan pertanyaan yang meresahkan, seperti "tadi bisa nggak atau berapa persen kira-kira yang berhasil dijawab dengan benar?". Lebih baik, move on untuk mempersiapkan anak berjuang di jalur seleksi mandiri perguruan tinggi negeri (PTN) yang akan berlangsung di pertengahan Juni sampai Agustus 2023.
"Mendingan fokus ke sana," kata Didin.
Untuk sukses di ujian mandiri, Didin mengingatkan para calon mahasiswa memaksimalkan waktu yang ada untuk belajar, mengikuti try out, dan konsultasi ulang jurusan yang akan dipilih. Lalu,, perhatikan jadwal pendaftaran dan waktu ujiannya agar tak terlewat.
"Bagian pemahaman konsep, materi, itu digali lagi karena akan ada persiapan untuk ujian mandiri PTN," ujar Didin yang sudah menjadi tutor siswa sejak 1999.
Bersiap UTBK-SNBT dari Kelas 10
Didin mengatakan persiapan ujian masuk universitas sebaiknya sudah dilakukan sejak kelas 10 SMA, bahkan dari SMP. Jadi, materi sudah dipelajari betul tanpa perlu ikut les atau bimbingan belajar.
"Idealnya, persiapan masuk kuliah, baik PTN, perguruan tinggi luar negeri (PTLN), atau kemana pun, sudah disiapkan sejak awal, yaitu ketika masuk SMA, yakni kelas 10. Nggak perlu ikut les atau bimbel, yang penting untuk persiapan ujian maksimalkan fasilitas pembelajaran di sekolah saja," ucap Didin.
Bagi Didin, les atau bimbel ini fungsinya seperti suplemen, yaitu pelengkap materi yang diajarkan di sekolah. Jika setiap siswa sudah memaksimalkan pembelajaran dari sekolah, maka penguasaan konsep, penguasaan materi, dan lainnya hanya perlu sedikit dilengkapi dengan tambahan lain.