Tak Mau Kena Strok? Hindari Empat Jenis Makanan Ini

Makanan tertentu dapat menyumbat arteri, memicu strok.

www.freepik.com
Makan (ilustrasi). Untuk mencegah strok, sebaiknya hindari makan daging olahan, mentega, biskuit, dan gorengan.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko strok, salah satunya adalah pola makan. Makanan apa saja harus dihindari orang yang berisiko strok?

Dikutip dari laman Express, Rabu (28/6/2023), dr Jonathan Zeilinger, pemimpin digital GP di Babylon, secara khusus menyarankan tidak makan daging olahan, mentega, biskuit, dan gorengan untuk mencegah tersumbatnya arteri. Sebab, sebagian besar strok terkait dengan penumpukan plak lemak (atheroma) di arteri yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak.

Baca Juga


"Lemak jenuh dan trans adalah penyebab utama dan termasuk makanan seperti daging olahan (seperti sosis dan burger), mentega, biskuit, dan gorengan, contohnya," ujar dr Zeilinger.

Namun, ada makanan lain yang juga bisa meningkatkan risiko strok, yaitu makanan dengan kandungan tinggi garam. Dokter Zeilinger menjelaskan tTekanan darah yang meningkat juga menyebabkan pembentukan ateroma.

"Asupan garam yang tinggi (seperti yang ditemukan pada keripik dan bakon) akan menambah risiko Anda," kata dr Zeilinger.

Faktor kunci lain dalam risiko strok adalah asupan gula yang tinggi. Misalnya, minuman bersoda. Ini sebagian karena hubungannya dengan penambahan berat badan dan diabetes tipe 2 yang menyebabkan kerusakan dan peradangan pada arteri.

Sementara itu, beberapa makanan dapat memiliki efek sebaliknya. Setidaknya, lima (idealnya tujuh hingga sembilan) porsi buah dan sayuran sehari untuk mengurangi kemungkinan terkena strok.

Dr Zeilinger menyebutkan beberapa penelitian telah menunjukkan konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi mengarah pada penurunan tingkat strok dan sebaliknya dengan asupan yang lebih rendah. Buah dan sayuran diyakini menurunkan tekanan darah dan mengandung antioksidan yang membantu melindungi arteri.

"Buah dan sayur juga mengandung serat, yang dapat membantu mencegah kadar lemak tinggi dengan cara mengikat kolesterol di usus kita," ujar dr Zeilinger.

Deteksi gejala strok dengan metode FAST - (Republika)

Asupan serat yang dianjurkan adalah 30 gram sehari. Serat bisa ditemukan pada oat, beras merah, dan roti gandum.

Selain itu, dr Zeilinger pun menyebutkan bahwa beberapa lemak baik untuk Anda dalam porsi kecil. Lemak baik benar-benar dapat mengurangi risiko strok dengan berpotensi menurunkan kadar kolesterol Anda.

"Lemak yang dimaksud adalah lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dan dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, serta ikan berminyak, direkomendasikan mengasupnya dua porsi sepekan," kata dr Zeilinger.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler