Garda Revolusi Iran Patroli BBM Selundupan di Teluk Persia

Iran selama ini berupaya keras menangani penyelundupan BBM.

Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP
Kapal cepat Garda Revolusi Iran mengelilingi tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero pada Ahad, 21 Juli 2019 di Bandar Abbas.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Garda Revolusi Iran menahan sebuah kapal tanker yang memuat 900 metrik ton BBM selundupan dan 12 kru kapal. Menurut kantor berita semi resmi Iran, Fars, Jumat (7/7/2023) penahanan dilakukan merujuk surat perintah pengadilan. 


‘’Sebuah kapal yang membawa 900 ton bahan bakar selundupan dengan 12 krunya, ditahan kapal patroli Garda Revolusi Iran di Teluk Persia berdasarkan perintah pengadilan,’’ demikian dilaporkan Fars dari pelabuhan bagian selatan Iran, Bandar Abbas. 

Tak ada keterangan lebih perinci lainnya mengenai penahanan kapal, termasuk nama kapal dan berbendara mana kapal yang memuat BBM selundupan itu. 

Iran, negara yang memiliki harga BBM termurah di dunia karena subsidi yang besar dan kini menghadapi melemahnya nilai tukar mata uangnya, selama ini berupaya keras menangani penyelundupan BBM baik melalui jalur darat ke beberapa negara tetangga. 

Penyelundupan lewat jalur laut juga dicoba dicegah, yang biasanya mengarah ke negara-negara Teluk. 

Ambrey, perusahaan keamanan maritim Inggris pada Kamis, mengungkapkan mengenai upaya penahanan sebuah tanker berukuran kecil Tanzania oleh pasukan Iran. Jaraknya sekitar 59 mil atau 110 km timur laut Dammam, kota pelabuhan Arab Saudi. 

‘’Iran secara reguler mengadang tanker berukuran kecil yang dicurigai melakukan penyelundupan BBM,’’ ungkap Ambrey seperti dikutip laman berita Aljazirah

Terus memantau situasi....

Angkatan Laut AS menyatakan terus memantau situasi perairan internasional termasuk kapal yang melakukan penyelundupan termasuk BBM dan memutuskan tak campur tangan. Terkait penahanan tanker, mereka menyatakan informasi yang sama. 

Menurut mereka, Garda Revolusi Iran menahan paks kapal komersial di perairan internasional, Teluk Persia, yang kemungkinan terlibat dalam penyelundupan. US Navy’s Fifth Fleet yang berbasis di Bahrain menyatakan, mengamati situasi dan tak merespons lebih jauh. 

‘’Pasukan AS tetap siaga dan siap melindungi hak navigasi lalu lintas maritik di perairan Timur Tengah yang penting ini,’’ kata juru bicara US Fifth Fleet, Tim Hawkins.

Data perusahaan analisis, Vortexa menyatakan, selama ini sekitar seperlima pasokan minyak mentah dan produk minyak dunia melalui rute Selat Hormuz, pos pemeriksaan yang terletak antara Iran dan Oman. 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, AS dan Iran saling tuding sebagai pihak di balik serangkaian insiden di perairan tersebut. Rabu lalu, Angkatan Laut AS mencegah Iran menahan dua tanker komersial di Teluk Oman. 

Iran menegaskan, itu dilakukan untuk menahan satu kapal tanker setelah mereka bertabrakan dengan kapal Iran. Mei lalu Iran juga menahan dua tanker termasuk kapal Advantage Sweet berbendera Marshall Islands yang disewa perusahaan minyak AS, Chevron. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler