Pembakaran Alquran di Jerman, Senior PBB: Tindakan Ofensif
Pembakaran Alquran bentuk penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwakilan Tinggi untuk Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa, Miguel Angel Moratinos pada Selasa (11/7/2023) mengecam pembakaran kitab suci Alquran di depan sebuah masjid di Jerman.
"Penodaan Alquran di depan sebuah masjid di Jerman barat daya adalah satu lagi tindakan ofensif yang tidak sopan dan tidak dapat diterima," kata Miguel Angel Moratinos dalam sebuah tweet, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu (12/7/2023).
"Tindakan seperti itu bukanlah kebebasan berekspresi, itu adalah ekspresi penghinaan dan kebencian yang hanya akan menyulut kemarahan dan memicu kekerasan," lanjut dia.
Sebuah Alquran dibakar dan dilempar dari kendaraan yang bergerak di depan sebuah masjid di barat daya Jerman pada Sabtu (8/7/2023) lalu.
Peristiwa itu terjadi di depan Masjid Mimar Sinan di kota Maulbronn, yang terletak di negara bagian Baden-Wurttemberg.
Aksi tersebut terjadi setelah beberapa pembakaran atau penodaan Alquran di berbagai negara Eropa. Ini termasuk pembakaran Alquran baru-baru ini di depan sebuah masjid di Swedia, yang diizinkan oleh polisi, dan memicu kemarahan internasional.
Para pemimpin dan politisi Muslim telah menekankan bahwa penodaan dan provokasi semacam itu tidak tercakup dalam undang-undang kebebasan berekspresi.