Cerita Mas Ojol Balas Dendam ke Abang LGBT: Diturunin ke Tempat Sepi

Pengemudi ojol risih dengan kelakukan penumpang yang LGBT homoseks.

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta. (foto ilustrasi)
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Komunitas LGBT belakangan ini mulai tidak segan menampakkan diri, seperti rencana menggelar pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta. Seakan tanpa ragu, perlakuan terang-terangan mereka juga ditampakkan di tengah aktivitas sehari-hari, bahkan kepada pengemudi ojek online (ojol).

Baca Juga


Seorang pengemudi ojol asal Kota Depok, Jawa Barat, Henda (30 tahun) mengaku sempat mengalami pelecehan oleh penumpangnya yang ia duga kuat sebagai gay. Ia mengisahkan penumpang tersebut terus meraba perut bagian bawah dan pahanya selama perjalanan menuju titik tujuan di Plaza Depok.

"Di-order, waktu itu dia di Perumahan Depok Asri. Penampilannya sih laki-laki tulen gitu. Udah kan dia naik motor, tapi kira-kira ada 500 meter dari titik jemput itu si tangan (penumpang) dia udah beda. Kalau cowok kan nggak mungkin sampe meluk dan posisi tangannya kan di bawah pusar," kata Henda, Kamis (13/7/2023).

Henda mengaku mulai merasa risih dengan perilaku penumpangnya itu. Melihat gelagat tersebut, ia kesal dan mencari jalur tidak biasa yang bisa membuat tersesat penumpang tersesat jika diturunkan di sana.

"Saya punya ide, titik pengantarannya itu kan ke Plaza Depok. Tapi karena saya punya firasat kalau orang ini udah nggak bener, saya bawa dia lewat pesona. Pesona Khayangan itu kan jalanan di sana itu kan ribet, kalau nggak tahu pasti mentok sana mentok sini. Jadi kalau macem-macem, saya turunin pasti nggak bisa keluar," katanya.

Lewat jalur tersebut, Handi malah makin dibuat risih oleh penumpangnya. Banyaknya polisi tidur membuat tangan penumpang malah semakin bergerak.

"Makanya saya bilang, bang kalau mau naik ojol jangan begini. Diingetin gitu terus dia jawab, oh iya bang, akhirnya ditarik tangannya tapi malah ditaruh di paha saya. Pas di paha jari-jari dia malah ngeremes paha saya, saya sudah mulai kesel juga. Wah gimana ini, mau turunin atau gimana kurang ajar banget," ujarnya.

Bencong malah lebih sopan ...

 

Setelah kembali dilecehkan, pengemudi ojol untuk aplikasi Grab ini kemudian mengingatkan penumpang tersebut untuk menghentikan kelakuannya. Meski sempat berhenti, penumpang itu melanjutkan kembali perbuatannya.

Meski kesal dan sudah berniat menurunkan penumpangnya, Henda dengan berat hati mengantarkan pria tersebut. Namun ia menurunkan penumpang tidak tepat di titik tujuannya. "Saya turunin nggak pas depan Plaza-nya. Sampai sampingnya aja," katanya.

Pengalaman tidak mengenakkan ini diakuinya baru sekali dirasakan. Padahal dia mengaku pernah mengantar banci dengan dandanan kewanita-wanitaan.

"Bencong malah lebih sopan, nggak kurang ajar bener kayak gini. Tapi yang kelihatan laki tulen malah begini. Habis nganter, waktu itu saya lapor lewat aplikasi kalau ada pelecahan, saya klik di situ. Saya minta diblokir atas nama orang itu," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler