Kiai Ma'ruf: Mudah-mudahan Saya Bukan Ketua MUI Terakhir yang Jadi Wapres
Maruf Amin menegaskan, ketum MUI juga bisa menjadi wakil presiden.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Kiai Ma'ruf berharap akan ada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kembali terpilih menjadi pemimpin bangsa seperti dirinya. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat menghadiri Tasyakur Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu malam (26/07/2023).
"Mudah-mudahan (saya) ketua umum yang jadi wapres bukan yang terakhir. Mudah-mudahan ya. Ini bagian penting bahwa ketum MUI juga bisa menjadi Wapres RI," ujar Kiai Ma'ruf, Rabu (27/7/2023).
Kiai Ma'ruf juga menegaskan dirinya masih menjadi bagian dari MUI. Meskipun saat dipilih wapres, dia masih menjabat ketua umum MUI.
"Saya masih bagian daripada Majelis Ulama Indonesia. Karena saya Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, jadi saya juga ikut bersyukur. Dan ketika saya dipilih jadi Wakil Presiden saya juga masih Ketua Umum MUI. Karena itu, marilah kita jadikan milad ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT," ujarnya.
Dia juga menekankan Milad MUI menjadi momentum untuk memperkuat langkah-langkah perbaikan umat. Dia mengingatkan visi MUI untuk yakni melayani umat (khadimul ummat) dan menjadi mitra pemerintah (shadiiqul hukumah).
"Kita nggak boleh keluar dari rel ini ya. Karena itu, MUI itu sering saya katakan sebagai kereta api, nggak bisa dibawa ke mana-mana, dia berjalan di atas relnya, nggak bisa. Jadi, kalau orang yang mau ikut MUI, ikut relnya kalau ingin tidak ikut rel ini kereta banyak gerbongnya, mau sendiri, mau membawa arus sendiri, jangan naik kreta api, jangan naik MUI, naik taksi saja," ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan kesatuan umat di tengah keberagaman. Kiai Ma'ruf mengatakan, kesatuan umat merupakan syarat mencapai keberhasilan bangsa.