Hanya Makan Sayur-Buah Mentah, Influencer Asal Rusia Meninggal Akibat Kelaparan

Influencer asal Rusia Zhanna Samsonova populer karena promosikan diet vegan mentah.

Republika/Prayogi
Sayuran mentah dan buah (ilustrasi). Zhanna Samsonova, influencer vegan asal Rusia, meninggal akibat kelaparan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zhanna Samsonova merupakan influencer asal Rusia yang populer karena kerap mempromosikan diet vegan mentah. Siapa sangka, pola makan yang digadang sehat tersebut justru mengantar Samsonova menuju kematian.

Wanita yang lebih dikenal dengan nama Zhanna D'Art ini menutup usia di umurnya yang ke-39 tahun pada 21 Juli lalu di Malaysia. Menurut sang ibu, Samsonova meninggal akibat infeksi mirip seperti kolera. Infeksi tersebut diperberat oleh pola makan Samsonova yang sangat restriktif.

Jauh sebelum tragedi ini terjadi, banyak teman Samsonova yang merasa khawatir dengan pola makan Samsonova. Mereka menilai, diet vegan mentah yang dijalani oleh Samsonova terlalu ekstrem.

Baca Juga


Untuk menjalani diet ini, Samsonova hanya menyantap buah dan sayur mentah selama puluhan tahun. Selain itu, Samsonova juga kerap menolak minum air putih. Menurut penuturan teman-temannya, Samsonova lebih memilih minuman yang terbuat dari sari buah dan sari sayuran.

"Upaya Samsonova untuk membuat dirinya sendiri kelaparan telah menyebabkan tubuhnya semakin mengecil di depan mata kita, tapi dia percaya bahwa semuanya baik-baik saja," ungkap seorang teman Samsonova melalui media sosial, seperti dilansir Sky News pada Rabu (2/8/2023).

Teman Samsonova yang lain mengungkapkan bahwa dia tinggal di apartemen yang sama dengan sang influencer. Temannya mengatakan dia selalu dihantui oleh ketakutan bahwa suatu saat dia akan menemukan tubuh Samsonova yang tak bernyawa karena menerapkan diet terlalu ekstrem.

"Saya sudah meyakinkannya untuk mencari pertolongan (profesional), tapi dia tak sempat melakukannya," ujar teman Samsonova tersebut.

Beberapa teman lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Mereka menyatakan bahwa Samsonova menolak perawatan medis sebelum kematiannya. Padahal saat itu, kondisi Samsonova sudah sangat lemas, sulit berjalan, dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Apakah Diet Vegan Mentah Berbahaya?
Diet vegan mentah merupakan pengaturan pola makan yang hanya memperbolehkan konsumsi buah, sayur, hingga kacang-kacangan yang sangat minim olahan atau bahkan mentah. Selain disantap dalam bentuk utuh, beragam makanan tersebut boleh diolah dengan cara diblender, direndam, atau dikeringkan.

Karena didominasi oleh beragam makanan bergizi, diet vegan mentah kerap dipandang sebagai pengaturan pola makan yang sehat. Asupan buah dan sayur yang tinggi misalnya, dapat membantu menurunkan tekanan darah serta menekan risiko penyakit diabetes, strok, hingga jantung.

Akan tetapi, diet vegan mentah juga dapat memunculkan sejumlah risiko. Salah satu di antaranya adalah risiko kekurangan gizi.

Seperti dilansir Healthline, orang-orang yang menerapkan diet vegan mentah relatif rentan terhadap defisiensi vitamin B12. Defisiensi ini dapat memicu terjadinya anemia, kerusakan sistem saraf, infertilitas, penyakit jantung, hingga kesehatan tulang yang buruk.

Selain itu, diet vegan mentah juga dapat menyebabkan otot dan tulang menjadi lebih rapuh. Bahkan, diet yang restriktif ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi.

Dengan perencanaan yang tepat, diet vegan mentah sebenarnya dapat dijalani secara aman. Namun, orang-orang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengikuti suatu tren diet.

Selain itu, orang-orang yang menerapkan diet vegan mentah juga perlu memastikan bahwa kebutuhan kalori dan gizi harian mereka bisa terpenuhi dengan baik. Bila perlu, orang yang menerapkan diet vegan mentah dapat mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler