PBB Ajak Negara di Seluruh Dunia Ikut Atas Gelombang Imigran ke AS
PBB ajak negara di seluruh dunia menahan gelombang imigran ke AS
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mengajak negara-negara di seluruh dunia bergabung dalam upaya menahan gelombang imigran dan pengungsi ilegal ke Amerika Serikat (AS). Para imigran biasanya melewati hutan-hutan yang terhubung dengan Panama dan Kolombia yang dikenal sebagai Darien Gap.
Data resmi menunjukkan 248.901 orang melintasi bentangan berbahaya itu antara Januari dan Juli. Angka ini melampaui rekor sebelumnya tahun 2022.
Dalam pernyataannya badan pengungsi PBB dan Organisasi Imigrasi Internasional (IOM) mengatakan angka "dramatis" itu menunjukkan perlunya upaya bersama untuk mengatakan akar penyebab pengungsian dan imigrasi yang tidak biasa.
Organisasi-organisasi itu mengatakan juga diperlukan memperluas rute untuk memastikan imigran dapat status imigrasi yang biasa.
"Perjalanan berbahaya melawati hutan Darien tidak hanya bukti keputusasaan dan tekad mereka yang mencari kehidupan lebih baik, tapi juga mengingat kedaruratan sistem imigrasi," kata Direktur IOM Michele Klein Solomon.
Imigran yang melewati Darien Gap biasanya berasal dari Venezuela. Sementara orang Haiti dan Ekuador menjadi kelompok terbesar kedua dan ketiga.
PBB memperkirakan jumlah imigran yang melewati hutan akan mencapai 400 ribu orang tahun ini.