Koalisi Prabowo Membesar, Adian Napitupulu Ungkit Kasus Pelanggaran HAM
Adian Napitupulu meminta masyarakat mengecek latar belakang capres
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI Perjuangan, Adian Napitupulu merespons ihwal semakin banyaknya partai politik mendukung Prabowo Subianto sebagai capres Pilpres 2024. Adian pun mengungkit kasus pelanggaran HAM masa lalu yang menyeret nama Prabowo.
Hal itu disampaikan Adian ketika berorasi di depan ratusan kader PDIP dan masyarakat yang berkumpul di Lapangan Teluk Pinang, Desa Teluk Pinang, Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (15/8/2023).
Adian awalnya menyebut hari pencoblosan Pilpres 2024 hanya berjarak 180-an hari lagi dari sekarang. Ia lantas mengingatkan masyarakat bahwa pemilu ataupun pilpres bukan hanya soal mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya, pemilu adalah sarana untuk merancang masa depan diri, anak, cucu hingga generasi berikutnya.
Karena itu, Adian meminta masyarakat untuk berani memimpikan tiga hal terkait Indonesia masa depan. Pertama, Indonesia yang berkeadilan dan tanpa diskriminasi. Kedua, Indonesia yang tidak penuh kekerasan.
"Saya mau ketika pemerintah berkuasa nanti, pemerintah memimpin nanti tidak menggunakan kekerasan pada rakyatnya. Setuju?" kata Adian disambut teriakan 'setuju' para hadirin.
Mimpi ketiga adalah Indonesia masa depan yang tidak ada kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). "Kita tidak mau berbicara, tapi ditangkap. Kita tidak mau mengkritisi, tapi dipenjara. Kita tidak mau berdiskusi dilarang. Kita tidak mau ada lagi orang-orang yang diculik dan hilang," kata mantan aktivis reformasi 1998 itu.
Adian menegaskan, peristiwa pelanggaran HAM jangan lagi terulang seperti 1998. Dia lantas meminta masyarakat untuk mengecek siapa calon presiden yang bisa mewujudkan tiga mimpi tersebut.
"Cukup peristiwa (penculikan dan penangkapan) itu berhenti 25 tahun yang lalu dan tidak boleh terulang lagi untuk alasan apa pun. Kalau sudah kita tulis mimpi-mimpi kita, kita ambil nama-nama calon presidennya dan kita periksa siapa yang memenuhi mimpi-mimpi kita," kata anggota DPR Fraksi PDIP itu.
Pada tahun-tahun jelang reformasi 1998 hingga jatuhnya Presiden Soeharto, puluhan aktivis hilang diculik. Pelaku penculikan adalah Tim Mawar Kopassus. Ketika aksi penghilangan paksa itu terjadi, Prabowo Subianto merupakan Komandan Jenderal Kopassus sekaligus menantu Presiden Soeharto.
Seperempat abad berselang, kini Prabowo merupakan kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil sigi sejumlah lembaga survei. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mendapatkan dukungan dari banyak partai parlemen.
Koalisi pendukung Prabowo, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dibentuk setahun lalu oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada Ahad (13/8/2023), dua partai parlemen ikut bergabung dan mendukung Prabowo, yakni Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sementara Prabowo mendapatkan dukungan dari empat partai parlemen, capres PDIP Ganjar Pranowo hanya mendapatkan dukungan dari dua partai Senayan. Ganjar diusung oleh PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
---
Febryan A