Lima Tanda Awal Penyakit Jantung Koroner

Lebih dari 200 juta warga dunia hidup dengan penyakit jantung koroner.

www.freepik.com.
Pria menahan sakit sambil memegang dadanya (ilustrasi). Dada terasa seperti tertekan dapat menjadi tanda awal penyakit jantung koroner.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung yang paling umum, dengan sekitar 200 juta warga dunia hidup dengan kondisi ini. Dikenal juga sebagai penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner, penyakit ini disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah utama yang mengalirkan pasokan oksigen, darah, dan nutrisi untuk jantung.

Pada umumnya, penyumbatan terjadi karena terdapat plak campuran kolesterol, lemak, kalsium dan zat-zat lainnya yang bisa mempersempit arteri. Ahli farmasi di Chemist Click Online Pharmacy, Abbas Kanani, menjelaskan, berkurangnya aliran darah dan suplai oksigen ke jantung dapat menyebabkan berbagai gejala.

Kanani kemudian mengungkap beberapa tanda awal dari penyakit jantung koroner, yaitu nyeri dada (angina), sesak napas, nyeri di seluruh tubuh, merasa lemas, dan mual. Angina biasanya terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen, seperti saat melakukan aktivitas fisik atau stres emosional.

"Nyeri dada dapat terasa seperti tekanan, tertindih sesuatu, dada terasa berat, dan bisa menjalar ke leher, lengan, bahu, rahang, atau punggung," kata Kanani, seperti dikutip dari Express, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga


Selain itu, berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memicu penumpukan cairan di paru-paru, yang menyebabkan sesak napas. Kurangnya suplai darah kaya oksigen yang mengalir melalui arteri juga dapat membuat penderita merasa lelah dan lunglai.

Tujuh langkah jaga kesehatan jantung. - (Republika)

Terakhir, suplai darah yang tidak memadai ke otak akibat penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan pusing. Siapapun yang mengalami salah satu dari tanda-tanda awal tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tinjauan riwayat kesehatan, tes diagnostik lebih lanjut seperti elektrokardiogram (EKG), tes stres, ekokardiogram, dan angiogram koroner. Dokter juga mungkin merekomendasikan tes darah untuk menilai kadar kolesterol dan cardiac enzymes.

"Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi gejala dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut," jelas Kanani.

Mengubah gaya hidup penting bagi penderita penyakit jantung koroner. Gaya hidup sehat yang bisa diterapkan ialah mengikuti pola makan yang menyehatkan jantung, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler