Prabowo Dukung Food Estate untuk Cegah Krisis Pangan

Program food estate menjadi kebutuhan untuk ketersediaan pangan.

Antara/Genta Tenri Mawangi
Menhan Prabowo Subianto cium tangan Ibu Sinta Nuriyah disaksikan Yenny Wahid di pelataran Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendukung program lumbung pangan atau food estate untuk mencegah krisis pangan. Program tersebut diprediksi akan terus bergulir pada masa yang akan datang.

Baca Juga


"Ini merupakan program untuk stabilitas pangan. Negara pasti berusaha keras menjaga stabilitas ketersediaan pangan," kata Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria dalam keterangannya pada Senin (21/8/2023)

Food estate merupakan antisipasi dari pemerintah terhadap ketersediaan pangan di masa yang akan datang. Karena bisa dipastikan beberapa tahun mendatang, semua negara tak terkecuali Indonesia akan menghadapi krisis pangan.

 

 

Selain itu, pihaknya melihat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang memberikan dampak signifikan terhadap kondisi politik Indonesia.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyerang Presiden Jokowi melalui program food estate. Hasto menilai program tersebut belum berhasil dan mengharuskan dukungan dan upaya lebih keras lagi. 

Hariqo menilai perbedaan pandangan terkait program tersebut adalah adalah hal biasa. “Soal food estate, sejak awal memang di internal PDIP itu sudah ada yang pro dan kontra. Pertentangan dua kubu ini kan belum selesai, apalagi ketika Ganjar dianggap tidak mampu melakukan komunikasi dengan PAN dan Golkar sehingga kedua partai itu mendukung Prabowo,” kata Hariqo. 

Hariqo melanjutkan perbedaan pendapat itu tidak bisa dielakkan meski di dalam partai besar. Dia mengatakan faksi-faksi di internal partai selalu memiliki perbedaan pendapat.

 

Kendati demikian, Hariqo menegaskan perbedaan itu tidak akan sama sekali mempengaruhi Prabowo dalam hal kandidasi pencapresan pada Pemilu 2024 mendatang. Ia menyampaikan, jika program food estate ini harus dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia periode berikutnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya soal kritik PDIP mengenai gagalnya proyek food estate atau lumbung pangan yang dikerjakan pemerintahannya. Jokowi pun menilai wajar jika proyek tersebut gagal pada tanaman pertamanya.

Namun demikian, menurut dia, angka keberhasilan panen pada tanaman berikutnya akan semakin meningkat dan akan mulai normal pada tanaman keenam. "Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya keenam ketujuh itu baru pada kondisi normal," kata Jokowi seusai menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler