Waktu Terbaik Tidur Siang dan Manfaatnya Menurut Imam Al Ghazali 

Tidur siang mempunya segudang manfaat untuk Muslim

Republika
Ilustrasi tidur siang. Tidur siang mempunya segudang manfaat untuk Muslim
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Para ilmuwan telah membuktikan betapa pentingnya tidur sebentar pada siang hari untuk kesehatan tubuh. 

Baca Juga


Misalnya saja hasil penelitian para ilmuwan dari Universitas College London tahun ini yang menyebut tidur siang berdampak pada kesehatan otak. Namun demikian kapan waktu terbaik untuk tidur siang?  

Jauh sebelum para peneliti dan ilmuwan-ilmuwan dari dunia barat mengetahui tentang manfaatnya tidur siang, para ulama dan cendekiawan Muslim telah memberikan tuntunan tentang waktu yang tepat untuk tidur siang. 

Mereka memberikan pandangan tentang waktu terbaik untuk tidur siang tentunya berdasarkan pola hidup Rasulullah SAW yang diamati para sahabat dan diberitahukan kepada generasi-generasi selanjutnya.  

Salah satunya adalah Imam al-Ghazali. Dalam kitab Bidayat al-Hidayah, Imam al-Ghazali menuliskan beberapa penjelasan tentang waktu yang terbaik untuk tidur siang. Dia menganjurkan untuk tidur sebelum masuk waktu Zuhur. Tidur pada waktu tersebut disebut juga qailulah.   

Menurut Imam Al Ghazali tidur qailulah sangat bermanfaat terlebih bagi orang yang biasa melaksanakan qiyamullail seperti mengerjakan sholat tahajud dan ibadah lainnya pada malam hari. 

Dan tidur qailulah juga sangat bermanfaat bagi orang-orang yang harus terjaga guna mengerjakan kebaikan misalnya melakukan penelaahan terhadap suatu cabang ilmu di malam hari dan lainya. Dengan begitu kondisi fisik pun tetap prima dalam menjalankan aktivitas.   

Namun demikian Imam al-Ghazali menyayangkan bila ada orang yang tidur qailulah tapi tidak melakukan qiyamullail. Sebab energi yang telah dipersiapkan dengan tidur qailulah tidak digunakan. 

Baca juga: Jangan Lelah Bertobat kepada Allah SWT, Begini Pesan Rasulullah SAW

 

Imam Ghazali mengibaratkan orang yang suka tidur qailulah tapi tak bangun malam seperti orang yang sahur tapi tak puasa, maka sangat disayangkan.      

ينبغي أن تستعد قبل الزوال لصلاة الظهر، فتقدم القيلولة إن كان لك قيام بالليل، أو سهر في الخير، فإن فيها معونة على قيام الليل، كما أن في السحور معونة على صيام النهار، والقيلولة من غير قيام بالليل كالسحور من غير صوم بالنهار   

Artinya: "Seyogianya engaku bersiap-siap sebelum masuk waktu Zuhur untuk melaksanakan sholat Zuhur, (caranya) mendahulukan tidur qailulah (tidur siang sebentar sebelum dzuhur) apabila engkau biasa bangun malam (untuk melaksanakan sholat sunah tahajud dan ibadah lain di malam hari) atau begadang untuk kebaikan. Sesungguhnya dalam tidur qailulah itu dapat membantu dalam qiyamullail seperti sahur dapat membantu puasa di siang hari. Tidur qailulah tanpa bangun malam itu seperti sahur tanpa puasa di siang hari." ( Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 118 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

Lebih lanjut Imam al-Ghazali mengatakan apabila seseorang menghendaki untuk tidur qailulah maka upayakan agar bangun beberapa saat sebelum masuk waktu Zuhur. 

Setelah bangun, hendaknya untuk menyegerakan berwudhu dan menuju masjid. Setelah berada di masjid langsung mengerjakan sholat tahiyatul masjid. Lalu beriktikaf sejenak sambil menunggu muadzin.    

فاجتهد أن تستيقظ قبل الزوال وتتوضأ وتحضر المسجد وتصلى التحية ، وتنتظر المؤذن وتجيبه   

Artinya: "Maka (bila telah tidur qailulah) berusahalah bangun sebelum masuk waktu Zuhur. Dan berwudhulah serta menuju masjid dan sholat tahiyatul masjid. Dan engkau menunggu muadzin dan jawablah adzan."   

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler