Bantahan Nasdem Atas Berembusnya Isu Tolak AHY Jadi Cawapres Anies

Berembus isu Nasdem menolak AHY cawapres Anies setelah Surya Paloh bertemu Jokowi.

Republika/Arie Lukihardianti
Capres Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyodo (AHY) menghadiri acara Dialog Rakyat yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Ahad (6/8/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar

Baca Juga


Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni membantah isu yang menyatakan bahwa pihaknya menolak Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. Apalagi isu yang menyebut bahwa penolakan tersebut disebabkan setelah bertemunya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Nggak lah, mana ada, itu cuma isu saja, toh welcome-welcome aja. Kan malah AHY sering ketemu Babeh (Surya Paloh) gua sering kok, nggak mungkin, itu isu aja," ujar Sahroni di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Sahroni sendiri menjadi satu dari perwakilan Partai Nasdem yang menemani Anies bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor. Adapun soal pengumuman cawapres, ia yakin nama tersebut tak diumumkan jelang penutupan pendaftaran capres-cawapres pada 25 November 2023.

"Nggak-lah, Babe (Surya Paloh) gua kan unik orangnya, dia kabur-kabur dia, itulah kelakuan Babeh gua, jadi susah nebaknya," ujar Sahroni.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga membantah anggapan bahwa pihaknya menolak AHY untuk menjadi bakal cawapres dari Anies Baswedan. Ia pun heran adanya pemikiran tersebut.

"Bukan, itu pasti bukan (menolak AHY menjadi cawapres Anies)," ujar Surya Paloh usai bertemu Anies dan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Grand Hyatt Jakarta, Jakarta, Kamis (24/8/2023) malam.

Ia sendiri memiliki rasa optimistis yang tinggi dalam pengusungan Anies pada Pilpres 2024. Bersama dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Koalisi tersebut juga sudah menyerahkan kewenangan pemilihan cawapres kepada Anies yang diteken lewat piagam deklarasi. Lanjutnya, ia meminta semua pihak memberi waktu mantan gubernur DKI Jakarta itu sebelum pengumuman pendampingnya.

"Kawan-kawan barangkali juga memahami yang pertama kali dideklarasikan sebagai capres siapa? Anies Baswedan, nggak ada salahnya juga Bung Anies barangkali sedang memikir-mikirkan," ujar Surya Paloh.


Pada Ahad (27/8/2023) lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong Anies Rasyid Baswedan segera mengumumkan nama yang akan menjadi cawapres. Tentu dengan mempertimbangkan momentum terbaiknya.

"Bisa hari ini, bisa besok, bisa lusa, mudah-mudahan waktunya yang terbaik. Momentumnya yang terbaik dan tentunya membawa kans yang lebih baik juga," singkat AHY di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Ahad malam.

Kendati memiliki pendapatnya sendiri, Partai Demokrat berkomitmen dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Termasuk menyerahkan waktu pengumuman cawapres kepada Anies.

"Kami serius untuk membangun Koalisi Perubahan," ujar AHY.

Diketahui, Anies bersama Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan telah menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri. Salah satu agenda tersebut adalah membahas strategi pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ditanya, apakah pertemuannya dengan SBY membahas nama-nama kandidat cawapres? Ia menjawab bahwa hal tersebut sudah tak jadi pembahasan mereka. Ungkapnya sekali lagi, pertemuan itu sudah membahas strategi pemenangan.

"Sudah tidak lagi (bahas kandidat cawapres), tadi tidak berbicara nama, tidak bicara itu semua. Sudah bicaranya lebih ke depan yaitu tentang apa langkah-langkah ke depan," ujar Anies di kediaman SBY, Kabupaten Bogor, Jumat (25/8/2023) malam.

Ia menjamin, waktu pengumuman nama cawapresnya pasti akan diberitahukan ke publik. Ditanya lebih lanjut, apakah nama tersebut sudah mendapatkan restu dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Anies pun menepuk kantong kemeja batiknya.

"Nanti diumumkan," ujar Anies.

9 Cawapres Anies Usulan Demokrat - (Infografis Republika)

Setelah pertemuan di Cikeas itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa partainya menyerahkan keputusan soal cawapres kepada Anies. PKS patuh terhadap hasil kesepakatan dalam piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Semuanya (partai koalisi) kita sepakat, sebagaimana piagam koalisi bahwasanya kaitan dengan cawapres semua diserahkan ke capres," ujar Syaikhu lewat keterangan tertulisnya, Ahad (27/8/2023).

PKS hanya memberikan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh bakal cawapres tersebut. Kriteria tersebut adalah nasionalis religius, dwitunggal kesepakatan dengan Anies, dan memiliki peluang menang yang besar.

Koalisi juga menyerahkan sepenuhnya kepada Anies mengenai waktu pengumuman cawapresnya. Setelah diumumkan, PKS bersama partai koalisi akan bekerja dengan optimal untuk memenangkan pasangan tersebut.

"Yang penting setelah nanti deklarasi, betul-betul kita bekerja secara all out tiga partai ini untuk memenangkan pasangan ini," ujar Syaikhu.

Sementara Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa pihaknya mendorong Anies Baswedan segera mengumumkan nama bakal cawapres. Namun, ia juga memandang baik pendapat Partai Nasdem yang meminta nama tersebut tak buru-buru diumumkan.

"Antara teman-teman Nasdem ingin agak lebih lambat, teman-teman PKS Demokrat ingin lebih cepat. Saya bilang dua-duanya baik," ujar Mardani di Akademi Bela Negara Nasdem, Jakarta, Ahad (27/8/2023).

PKS dan Partai Demokrat mendukung Anies segera mengumumkan nama bakal cawapresnya. Alasan utamanya agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat segera berkonsolidasi dalam pemenangan pasangan tersebut.

Namun, ia juga sependapat dengan Partai Nasdem yang meminta nama tersebut tak terburu-buru diumumkan. Sebab saat ini, mereka belum tahu langkah pesaingnya pada Pilpres 2024.

"Teman-teman Nasdem juga bilang momentumnya perlu disiapkan dan berbagai teknisnya, termasuk rentetan acara sampai ke pemilihan ini perlu disiapkan. Sehingga dua duanya baik, nah mana yang dipilih? buat saya apa pun yang dipilih Mas Anies itu yang terbaik," ujar Mardani.

Tarik ulur bacawapres Anies - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler