Pakar Jelaskan Hubungan antara Asupan Nutrisi dan Kesehatan Mental
Otak dan usus saling berkaitan dan berpengaruh terhadap suasana hati.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan nutrisi dapat secara langsung memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental. Mengikuti pola makan yang sehat adalah komponen kunci untuk hidup sehat, termasuk berdampak positif pada kualitas tidur dan tingkat energi.
Dikutip dari laman Exceptional, Selasa (10/10/2023), pakar nutrisi menjelaskan hubungan antara asupan makanan dan kesehatan mental. Pertama, otak dan usus saling berkaitan. Jadi, pada dasarnya usus (dan makanan yang dipilih) berpengaruh langsung terhadap suasana hati dan kesehatan mental.
Terapis nutrisi berkualifikasi Alexa Mullane mengatakan, berbagai penelitian menunjukkan hubungan kuat antara nutrisi dan pengaturan suasana hati. Misalnya, makanan kaya asam lemak omega-3 dikaitkan dengan peningkatan mood dan mengurangi gejala depresi.
"Penelitian juga menemukan bahwa kadar omega-3 yang rendah dapat memengaruhi respons stres dan membuat seseorang lebih rentan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi," kata Mullane yang merupakan penasihat suplemen Wiley’s Finest.
Contoh lain, mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran juga terbukti berperan penting dalam pencegahan dan pengobatan depresi. Sebaliknya, membuat pilihan nutrisi yang buruk, seperti terlalu sering memilih makanan ultra-olahan dan tinggi lemak dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Ada nutrisi tertentu yang harus disertakan dalam makanan apabila ingin mencapai kesejahteraan mental. "Jika seseorang tidak mengonsumsi cukup makanan yang kaya vitamin dan mineral, hal ini dapat memengaruhi suasana hati, energi, dan fungsi otak," ujar pakar diet terdaftar Clare Thornton-Wood.
Juru bicara British Dietetic Association itu menyarankan menyantap cukup karbohidrat setiap hari. Itu penting karena otak butuh energi dari makanan agar bisa bekerja secara optimal. Kekurangan karbohidrat bisa berujung pada kurangnya jumlah glukosa dalam darah, yang memicu kelelahan, lemas, dan otak berkabut.
Ada banyak sumber karbohidrat yang baik, termasuk kentang, roti gandum, nasi, dan pasta. Gandum utuh pun disarankan karena mengandung lebih banyak vitamin, mineral, dan serat, juga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga efek pelepasan lambat membantu menyeimbangkan tingkat energi.
"Aspek pola makan lain yang dapat memengaruhi suasana hati Anda adalah serotonin, sesuatu yang dikenal sebagai hormon bahagia. Untuk melepaskan serotonin, tubuh perlu memiliki persediaan karbohidrat yang baik sepanjang hari," tutur Thornton-Wood.
Sejumlah makanan lain yang perlu dikonsumsi termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, makanan kaya omega 3, serta makanan yang merupakan sumber vitamin B dan selenium. Begitu pula makanan dengan kadar zat besi tinggi seperti daging merah tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan.