Dinilai PDIP Komunikasi Kurang Baik, Pj Heru: Ya Namanya Manusia Ada Kurangnya

Pj Gubernur Heru menyerahkan masa jabatannya yang hampir habis ke Kemendagri.

Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (13/9/2023).
Rep: Haura Hafizhah Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kritikan yang dilontarkan oleh anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono terkait kinerjanya selama hampir satu tahun, yang kurang baik akibat cara berkomunikasi ke masyarakat kurang baik.

Menurut dia, tidak ada manusia yang sempurna. "Komunikasi publik dianggap kurang baik, ya namanya manusia ada kurangnya, yang kurang saya tambahin," kata Heru di kawasan Jakarta Barat pada Rabu (11/10/2023).

Dia menjelaskan, kalau komunikasi publiknya dianggap kurang maka hal itu tergantung cara orang menilainya. Heru mengaku, menerima saja kritikan tersebut.

"Kurang ya gak apa-apa juga. Kalau dibilang berhasil menuntaskan program Gubernur terdahulu, saya minta media bantu komunikasi publik ke masyarakat. Kita ketemu setiap hari saja," kata Heru.

Selain itu, Heru juga menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kinerja dan masa jabatannya yang akan berakhir. Tepat pada 17 Oktober 2023, Heru akan satu tahun memimpin Jakarta.

Baca Juga



Hal itu lantaran setiap pj yang sudah setahun menjabat maka akan dievaluasi oleh Kemendagri. "Asli jabatan saya Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) jadi ditugaskan menjadi Pj Gubernur ya terserah yang menugaskan dan terserah menilai ya dari Kemendagri," kata Heru.

Sebelumnya, anggota Komisi A sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono mengungkapkan evaluasi kerja Pj Heru selama hampir satu tahun dan bakal berakhir pada bulan ini. Dia menilai, Heru perlu memperbaiki komunikasi publiknya.

"Komunikasi publik Pak Heru kurang baik. Ketika komunikasi baik, maka eksekusi akan berjalan baik. Tapi karena komunikasi publiknya kurang baik, maka yang terjadi tersendat-sendat," ujar Gembong kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).

Gembong menilai, komunikasi publik Heru yang kurang baik lantaran bawaan dari karakternya. Namun, ia tidak menyebutkan lantaran background Heru yang seorang birokrat.

"Enggak juga. Komunikasi enggak harus politik. Orang birokrat yang piawai banyak, tapi kulturnya mungkin malu-malu, jangan-jangan nanti kalau terlalu hebat nanti ada yang tersingkirkan. Kita kan enggak ngerti nih," ucap Gembong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler